Bisnis.com, JAKARTA— Penyedia teknologi customer engagement global, Braze, mengincar korporasi besar, startup, hingga UMKM guna memperkuat pasar mereka di Indonesia.
Country Director Braze Indonesia, Franz Sihaloho mengatakan perusahaan ingin ingin menjangkau startup hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinilai masih minim adopsi teknologi dalam strategi pemasaran dan komunikasi pelanggan.
“Jadi memang kami menarget bukan cuma dari big enterprises, terutama startup, sama tradisional company, belum mengadopsi teknologi customer engagement, ini masih sangat tradisional,” kata Franz dalam Media Briefing and Small Group Media Interview-Grow with Braze di Jakarta pada Rabu (27/8/2025).
Franz menambahkan, Braze juga ingin memperluas jangkauan ke segmen menengah. Dia menekankan Braze ingin berkontribusi membantu bisnis mikro dan kecil untuk dapat berkembang menjadi perusahaan menengah hingga besar, sejalan dengan arahan pemerintah.
Wakil Presiden APAC & GCC Braze, Shahid Nizami, menuturkan strategi ekspansi perusahaan selalu berangkat dari kebutuhan pelanggan. Menurutnya, pendekatan Braze sederhana yakni mendengarkan apa yang dibutuhkan pasar dan menjawabnya. Hal tersebut juga dilakukan perusahaan saat menyasar pasar Indonesia.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini adalah pasar besar untuk kami, kami akan terus berinvestasi di pasar [Indonesia]. Kami memiliki profesional di tim kami, yang tidak hanya mendukung pelanggan Indonesia, tapi juga pelanggan daerah,” katanya.
Salah satu inovasi terbaru yang akan diperkenalkan adalah AI Decisioning, teknologi hasil akuisisi perusahaan OfferFit. AI Decisioning memungkinkan brand melakukan segmentasi pelanggan secara hyper-personalized.Dengan kemampuan itu, setiap pelanggan bisa mendapatkan pesan yang berbeda sesuai kebutuhannya.
Untuk memperkenalkan teknologi ini, Braze berencana menggelar sejumlah webinar dan talkshow di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
“Jadi, Braze akan melakukan webinar ke berbagai wilayah Indonesia dan juga akan fokus untuk meng-engage semakin banyak target customer bahwa teknologi AI itu bisa dipakai bahkan sampai ke level personal,” kata Shahid.