Dzikir Ketika Melihat Hilal
اللّه أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَ تَرْضَى، رَبُّنَا و َرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu akbar, allahumma ahillahu alayna bil amni wal iimaani, wassalamati wal islami, wattaufiiqi lima tuhibbun rabbana watardha, rabbunaa wa rabbukallahu
Artinya
“Allah Maha Besar, Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan aman dan dalam keimanan, keselamatan dan keislaman. Dengan taufiq agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabb kami. Rabb kami dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah” (HR.Tirmidzi, dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ucapan Ketika Dicela atau Diganggu Orang Lain
وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، مَرَّتَيْنِ
Wa inimru’u qatalahu ausyaatamahu falyaqul: Inni shaimun, marratayn
Artinya
“Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, katakanlah padanya, “Inni shaa-imun, inni shaa-imun [Aku sedang puasa, aku sedang puasa]” (beliau mengulang ucapannya dua kali) (HR. Bukhari dan Muslim)
Do’a Ketika Berbuka
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazzhama’u wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya
“Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.” (HR. Abu Daud. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dzikir Ketika Melihat Hilal
اللّه أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالإِيمَانِ ، وَالسَّلامَةِ وَالإِسْلامِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَ تَرْضَى، رَبُّنَا و َرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu akbar, allahumma ahillahu alayna bil amni wal iimaani, wassalamati wal islami, wattaufiiqi lima tuhibbun rabbana watardha, rabbunaa wa rabbukallahu
Artinya
“Allah Maha Besar, Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan aman dan dalam keimanan, keselamatan dan keislaman. Dengan taufiq agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabb kami. Rabb kami dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah” (HR.Tirmidzi, dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).