PENDAPATAN IBM: Digenjot Melalui Kontribusi Peranti Lunak dan Jasa

Febrany D. A. Putri
Kamis, 4 April 2013 | 15:57 WIB
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA--IBM, perusahan teknologi dan informasi asal Amerika Serikat, fokus menggenjot kontribusi pendapatan lini bisnis peranti lunak dan jasa mereka pada tahun ini di dalam negeri.

Adapun, di Indonesia,  kontribusi pendapatan perusahaan terbesar berasal dari lini bisnis perangkat keras sebesar 40% hingga 45%, sementara sisanya disumbangkan peranti lunak dan jasa dengan persentase kontribusi seimbang, .

Country Manager Systems & Technology Group PT IBM Indonesia Gunawan Susanto menyebutkan, pada 2015, perusahaan menargetkan kontribusi pendapatan bisnis peranti keras, lunak dan jasa dapat seimbang, masing-masing sekitar 30% hingga 35%.

Gunawan menambahkan, di luar negeri, khususnya di negara asalnya dan Eropa, IBM dikenal bukan lagi sebagai perusahaan penyedia perangkat keras, tetapi penyedia peranti lunak dan jasa serta solusi TI bagi perusahaan lainnya.

"Tapi di Indonesia, lingkungannya memang berbeda. Penjualan peranti lunak sebagai solusi bisnis sudah biasa Namun, untuk menjual jasa konsultasi dan layanan implementasi solusi tersebut kepada konsumen, ini yang masing asing. Konsumen Indonesia masih mengangggap jasa tersebut seharusnya diberikan gratis bersama dengan pembelian perangkat keras," tutur Gunawan, seusai temu media Seminar IBM PureSystems, Kamis (4/4).

Meski demikian, Gunawan mengakui Indonesia merupakan salah satu pasar kunci IBM di Asia Tenggara. Adapun, Indonesia menempati posisi kedua setelah Singapura sebagai target pasar TI IBM.

Beberapa pemicunya adalah pertumbuhan cepat ekonomi Indonesia beberapa tahun belakangan, dan belanja TI lokal yang diproyeksi lembaga riset IDC akan meningkat 5,3% yakni sebesar US$15,8 miliar.

Untuk lini bisnis perangt keras, saat ini kontribusi pendapatan IBM Indonesia, kata Gunawan, berada di posisi kedua dan ketiga bersaing dengan Malaysia. Di posisi pertama ada Singapura. Untuk lini bisnis jasa, IBM Indonesia melorot di posisi keempat dan kelima bersaing dengan Thailand. Posisi pertama dan kedua ditempati Singapura dan Malaysia.

"Di Indonesia, kami proyeksikan mulai tahun ini bisnis jasa dan layanan TI akan semakin marak seiring tumbuhnya kesadaran perusahaan-perusahaan. Ini kesempatan yang akan kami bidik," tambah Gunawan. (if)

 (34)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Others
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper