Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian menyatakan Indonesia sebetulnya tidak kekurangan produsen komponen di dalam negeri. Tapi karena jumlah produsen ponsel yang minim maka perusahaan komponen lebih memilih ekspor.
Hal tersebut dikemukakan Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi. “Mereka [produsen komponen] justru bertanya, siapa [di dalam negeri] yang mau beli produk kami,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Telepon seluler (ponsel) yang disebut produk lokal adalah barang yang rancang bangun dan perekayasaannya dikerjakan perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia. Di dalam pengerjaannya tetap dimungkinkan menggunakan bahan baku komponen impor.
Pemerintah dalam hal ini Kemenperin berupaya mendorong agar lebih banyak produsen ponsel mendiringkan basis produksi di Indonesia. Tidak semata untuk menekan volume impor tetapi juga merangsang perkembangan bisnis industri komponen.
Pada tahun lalu terdapat sekitar 15 pabrik baru yang memproduksi komponen ponsel mulai dibangun. Fasilitas produksi ini berupa pabrik pembuatan casing, keypad, baterai, LCD, dan charger. Komponen ini diharapkan mulai terpasang pada perangkat ponsel buatan lokal mulai 2016.