Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, menyatakan banyaknya peneliti Indonesia yang lebih memilih menjadi peneliti di luar negeri dikarenakan fasilitas dan pembiayaan penelitian di Indonesia masih sangat terbatas.
Kecilnya perhatian pemerintah terhadap peneliti Indonesia menjadikan peneliti hebat asal Indonesia bekerja di luar negeri dan mengembangkan penelitian di negara lain.
"Kebanyakan orang Indonesia yang sekolah di luar negeri dan melakukan penelitian di luar negeri dengan fasilitas yang memadahi jadi enggan pulang ke Indonesia karena fasilitas yang dia butuhkan untuk mengembangkan penelitiannya di Indonesia gak ada," ungkap Iskandar saat konferensi pers di Auditorium LIPI, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Minimnya fasilitas ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan lambatnya perkembangan iptek di Indonesia. Walaupun, sumberdaya peneliti asal Indonesia banyak yang berpotensi.
"Peralatan luar negeri banyak yang bisa kita beli karena banyak hal lain yang harus dipenuhi, selain belanja litbang yang masih sangat kecil," tuturnya.
Saat ini, jumlah belanja penelitian dan pengembangan nasional hanya 0,09% dalam rasio produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut masih jauh dari ideal.
Untuk menarik minat peneliti asal Indonesia agar kembali ke Indonesia untuk mengembangkan teknologi di negara sendiri, pemerintah perlu meningkatkan jumlah anggaran penelitian bagi peneliti, serta menggenjot perguruan tinggi agar berbasis riset dan teknologi.