Pebisnis UKM Diminta Segera Hijrah dari Model Tradisional ke Digital

Yusuf Waluyo Jati
Kamis, 15 Oktober 2015 | 11:59 WIB
Direktur EBIS Telkom Muhammad Awaluddin (tengah) berfoto bersama dengan dua editor Digital Entrepreneurshift Doni Ismanto Darwin (kiri) dan Sabri Rasyid setelah mengenalkan buku tersebut di Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2015, Kamis (15/10/2015)./Bisnis
Direktur EBIS Telkom Muhammad Awaluddin (tengah) berfoto bersama dengan dua editor Digital Entrepreneurshift Doni Ismanto Darwin (kiri) dan Sabri Rasyid setelah mengenalkan buku tersebut di Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2015, Kamis (15/10/2015)./Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia sudah saatnya hijrah dari model bisnis tradisional ke digital untuk meningkatkan daya saingnya.

"Pada 2013, UKM berkontribusi sekitar 60% bagi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Untuk lebih memperkuat daya saing,sudah saatnya pelaku UKM hijrah ke digital (Goes Digital) karena teknologi bisa membuka banyak peluang," ujar Direktur Enterprise dan Businesss Services Telkom Muhammad Awaluddin kala menjadi pembicara di ajang Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2015, dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (15/10/2015).

Menurutnya, untuk mendorong UKM bisa Goes Digital dibutuhkan beberapa hal seperti peningkatan akses broadband, mentransformasi pelaku UKM menjadi pebisnis digital, memperluas pembayaran elektronis, memperluas akses ke layanan keuangan, dan memperluas layanan e-Government.

"Hal yang paling penting adalah meningkatkan Digital Literacy di pelaku usaha tentang manfaat dari teknologi itu bisa meningkatkan kemampuan dan peluang bisnisnya. ini Tak mudah. Anda boleh survei, dari 100 pelaku UKM,  maksimal hanya ada empat yang menerapkan model bisnis digital secara penuh. Artinya, peluang untuk tumbuh masih besar karena pembangunan infrastruktur broadband juga tengah berkembang," kata Pria  yang memanfaatkan kesempatan itu mengenalkan buku terbarunya, "Digital Entrepreneurshift".  

Dalam membawa UKM hijrah ke digital, ujarnya, mengadopsi konsep Pentahelix Academician–Business–Community– Government-Media (ABCGM) hal yang layak dilakukan.

Di konsep ini Akademisi berperan sebagai konseptor seperti melakukan standarisasi model  bisnis, sertifikasi, dan lainnya. Business player sebagai enabler dengan menghadirkan infrastruktur ICT, Media menjalankan peran sebagai expander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator. 

"Konsep ini bisa menghasilkan simfoni yang efisien, produktif, dan lingkungan sosial yang kompetitif melalui utilisasi ICT. Filosofi dari konsep ini adalah kita harus berjalan bersama membangun eksosistem UKM Goes Digital karena ini perjalanan yang ditempuh jauh. Tak bisa satu komponen berjalan sendiri, kuncinya kita harus berpola pikir positif. Dalam buku saya katakan, pola pikir positif adalah energi utama untuk suksesnya seorang pengusaha," tukasnya.

Founder IndoTelko Forum yang juga menjadi Editor di Buku "Digital Entrepreneurshift" Doni Ismanto Darwin menambahkan, keinginan dari Muhammad Awaluddin untuk membagi ilmu ala korporasi ke dunia UKM sebagai upaya meningkatkan literacy digital bagi pelaku UKM.

"Pak Awal sudah bergelut lama mendorong UKM untuk Goes Digital, bahkan jauh kala salah satu raksasa internet dunia mulai serius menggarap segmen ini di Indonesia. Sekarang banyak operator ikut juga masuk menggarap segmen TI di UKM. Kehadiran buku ini  menunjukkan sosok Awaluddin memang ingin mewujudkan Konsep Pentahelix ABCGM itu karena tak pelit membagi jurusnya," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper