Peluang Penggunaan Big Data Analytic pada Era Smartcity Kian Besar

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 30 Agustus 2016 | 18:48 WIB
Analisis berbasis big data kian popuer/Ilustrasi-Bisnis
Analisis berbasis big data kian popuer/Ilustrasi-Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mediatrac memprediksi peluang penggunaan big data analytic pada era smartcity dewasa ini semakin terbuka lebar sesuai dengan data IDC yang memperkirakan bisnis tersebut akan tumbuh hingga US$187 miliar dalam tiga tahun mendatang.

Regi Wahyu, Chief Executive Officer Mediatrac, memprediksi akan muncul dua tren penggunaan teknologi big data analytics yang banyak digunakan oleh seluruh industri maupun pemerintah dalam menyambut era smartcity.

Dia menjelaskan dua teknologi tersebut adalah penerapan teknologi sensor yang hasilnya dapat diolah ke dalam big data untuk kemudian dianalisa dan pengolahan data yang terintegrasi dengan mesin dan manusia.

“Menurut kami trennya ke depan akan ada dua tren yang benar-benar akan terjadi besar-besaran dan ini juga dapat mendukung mewujudkan sistem smartcity di sejumlah kota di Indonesia,” tuturnya di sela-sela acara Festival Big Data dengan tema Data For Life 2016 di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Dia juga berpandangan pemain big data analytics dewasa ini tumbuh semakin banyak, karena pasarnya dinilai sangat besar di Indonesia. Regi berharap setiap pemain big data analytics dapat membangun ekosistem yang baik, sehingga dapat membantu seluruh industri untuk menjawab berbagai masalah yang dihadapi dalam melakukan tranformasi digital.

“Saya rasa tidak ada yang namanya kompetisi karena marketnya sangat besar. Menurut saya yang terpenting adalah bagaimana kita melakukan kolaborasi dan membuat ekosistem bukan egosistem agar dapat meningkatkan produktivitas,” katanya.

Berkaitan dengan itu, Mediatrac juga telah menggelar Festival Big Data dengan tema Data For Life 2016 yang melibatkan banyak pemain big data di seluruh dunia. Regi menjelaskan alasan pihaknya menggelar Festival Big Data tersebut adalah untuk berbagi pengalaman dan menambah wawasan pemain big data analytics nasional untuk menghadapi era digital.

“Kami ingin membuktikan bangsa ini bisa berinovasi dan bersaing dalam bidang teknologi dengan negara lain,” ujarnya.

Deputy of School Computing and Communication University Technology Sydney (UTS) Australia, Wayne Brookes mengemukakan penggunaan big data analytic kini sudah banyak dilirik oleh setiap industri, seperti salah satunya adalah industri e-commerce yang mulai menggunakan data analytic untuk melakukan berbagai strategi kampanye produk kepada konsumen.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper