Bisnis.com, JAKARTA - PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) kini fokus mengembangkan operating system (OS) Tizen yang diprediksi dalam beberapa tahun ke depan akan mengalahkan kepopuleran OS milik Google Android dan iOS Apple.
Vebbyna Kaunang, Marketing Director IT & Mobile Business SEIN mengemukakan dalam beberapa tahun ke depan pihaknya akan fokus mengumpulkan seluruh pengembang aplikasi lokal dan global melalui berbagai kompetisi pembuatan aplikasi yang diselenggarakan SEIN agar Tizen Store memiliki banyak aplikasi yang dibutuhkan penggunanya.
"Kami percaya OS Tizen ini dapat menjadi OS yang dibutuhkan sekaligus menjadi solusi bagi seluruh pengguna smartphone pada masa depan," tuturnya di sela-sela acara peluncuran Samsung Z2 di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Secara historis, OS Tizen sebelumnya dinamakan dengan OS Meego yang merupakan ciptaan dari kerja sama antara Intel Mobilin dan Nokia Maemo. Namun karena Nokia memutuskan untuk memfokuskan diri ke system operation (OS) Windows Phone, maka Meego pun akhirnya ditinggalkan.
Kemudian setelah OS Meego tersebut diambil alih produsen asal Korea Samsung, Samsung akhirnya menggandeng Linux Foundation untuk mengembangkan OS Meego yang kini berganti nama menjadi OS Tizen.
OS Tizen berbasis open source dan sistemnya juga dapat dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan smartphone penggunanya. OS Tizen tersebut sempat diperkenalkan oleh Samsung melalui ajang Tizen Developer Conference di San Franscisco pada 2014.
Namun, karena Samsung lebih memprioritaskan OS Android buatan Google pada sejumlah produknya, akhirnya nama OS Tizen mulai tenggelam.
Secara terpisah, Head of Product Marketing IT & Mobile SEIN, Deni Galant menjelaskan OS Tizen memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan OS Android dari Google, seperti di antaranya adalah tampilan yang menarik, tidak memakan banyak RAM dan dapat dikembangkan pada perangkat lainnya seperti SmartTV, Smart Camera dan Notebook.
"Sebenarnya kalau kita lihat banyak sekali kelebihan OS Tizen ini, yang jelas tampilannya tidak kalah menarik dibandingkan dengan OS lainnya yang sekarang banyak digunakan konsumen," katanya.
Dia juga mengatakan SEIN kini telah menggandeng sejumlah developer lokal untuk membuat aplikasi yang dapat dijalankan pada OS Tizen. Menurut Deni, sampai saat ini jumlah aplikasi yang ada pada Tizen Store diprediksi telah mencapai lebih dari 10.000 aplikasi yang dibuat oleh seluruh developer dari seluruh dunia.
"Kami juga sudah menggandeng sejumlah developer dalam bentuk kompetisi bernama Indonesia Next App 3.0 untuk membuat aplikasi di Tizen Store," ujarnya.
Deni mengatakan SEIN juga berencana mensosialisasikan OS Tizen yang selama ini belum diketahui oleh masyarakat melalui smartphone Samsung Z2 yang dibanderol dengan harga di bawah Rp1 juta.
Dia optimistis dengan menggandeng Smartfren untuk bundling produk teranyarnya itu, Samsung Z2 dapat diterima dengan baik oleh pasar. "Kami menggandeng Smartfren karena produk ini sudah men-support jaringan 4G LTE," ucapnya.