Lewat Pembangunan Cashless Society, Doku Kembangkan E-Commerce

Sholahuddin Al Ayyubi
Kamis, 15 Juni 2017 | 13:43 WIB
Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat (kiri) didampingi Chief Operating Officer Nabilah Alsagoff memberikan keterangan tentang kinerja bisnis DOKU, di Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Prasetyo Utomo
Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat (kiri) didampingi Chief Operating Officer Nabilah Alsagoff memberikan keterangan tentang kinerja bisnis DOKU, di Jakarta, Rabu (14/6)./Antara-Prasetyo Utomo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —  Layanan e-wallet, Doku berencana menggenjot pasar e-commerce melalui sistem pembayaran elektronik guna membantu konsumen dalam mengelola pengeluaran rutin bulanan dan mempermudah akses pembayaran saat berbelanja online.

Himelda Renuat, Chief Marketing Officer Doku memastikan pihaknya akan berperan aktif dalam mengembangkan pasar e-commerce melalui penciptaan pasar dan perluasan ekosistem cashless. Menurutnya, dewasa ini Doku tidak hanya memberikan kemudahan bagi para konsumen, tapi juga membantu merchant dalam mengembangkan bisnisnya.

"Doku hadir untuk membantu konsumen dalam mengelola pengeluaran rutin bulanan dan juga mempermudah akses pembayaran ketika mereka hendak berbelanja online. Kami berharap hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih pintar dan bijak dalam mengatur pengeluaran rutin mereka,” tuturnya di Jakarta, Kamis (15/6).

Seperti diketahui, industri e-commerce sampai saat ini terus mengalami perkembangan pesat di Dalam Negeri. Hal tersebut dikontribusi oleh tingginya pengguna smartphone serta pengakses internet yang menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tercatat mencapai 132,7 juta orang sepanjang 2016.

Sementara itu, jika mengacu pada nilai transaksi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memprediksi nilai transaksi pasar e-commerce akan menembus angka US$130 miliar pada 2020.

Namun, tingginya jumlah transaksi e-commerce tersebut tidak diimbangi dengan jumlah kepemilikan akun bank ataupun kartu kredit. Menurut survei World Bank pada 2014, hanya sekitar 36% orang dewasa yang memiliki rekening di Lembaga Keuangan Formal, Hanya 27% yang memiliki tabungan dan hanya 13% yang meminjam di Lembaga Keuangan Formal. Ini tentu menjadi kendala untuk tumbuh kembangnya industri e-commerce di Indonesia.

Himelda menjelaskan dari sisi merchant, Doku juga memiliki visi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan melalui teknologi. Dia berharap ke depan, Doku membantu para merchant untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjangkau konsumen baru yang selama ini tidak terjangkau karena tidak mempunyai akses bank.

Di samping itu, dia mengatakan Doku juga akan terus melakukan penciptaan pasar dengan cara menghadirkan terobosan baru sebagai upaya untuk terus memperluas ekosistem cashless society, mulai dari merangkul komunitas Al-Azhar, MPM Honda, Majelis Rasulullah, komunitas developer, hingga mulai secara rutin menggelar Kopdar untuk komunitas pengguna setia Doku.‎

“Selain memperluas penciptaan pasar, yang terbaru Doku juga memberikan fasilitas peer to peer landing kepada para merchant, konsumen pengguna e-Wallet DOKU dan bahkan staf Doku, melalui program #PinjamDOKU. Program hasil kerjasama dengan Koinworks ini bertujuan memudahkan merchant, konsumen dan staff Doku dalam mendapatkan pinjaman modal untuk pendanaan bisnis maupun untuk kebutuhan pribadi,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper