Bisnis.com, JAKARTA--Kelompok peretas telah mencuri US$1 juta dari beberapa mesin ATM di Amerika Serikat melalui cara jackpotting.
Seperti yang dilansir Reuters, sekira enam serangan jackpotting berhasil. Jackpotting merupakan skema untuk mengambil uang pada mesin tanpa melalui transaksi yang sah. Melalui cara jackpotting, ATM mengeluarkan sejumlah uang karena peretas memiliki akses ke perangkat keras di mesin ATM atau jaringan.
Jackpotting dilakukan melalui perangkat lunak berupa malware yang diaktifkan melalui kartu khusus sehingga mesin mengeluarkan uang. Selain itu, jackpotting masuk dengan memotong jalur komunikasi di jaringan.
Sebuah laporan rahasia menyebut bahwa mesin ATM yang menggunakan sistem operasi Windows XP akan lebih rentan terhadap serangan. Oleh karena itu, operator mesin ATM didorong menggunakan sistem operasi terbaru guna meminimalisasi serangan siber.
Seorang agen khusus divisi investigasi kriminal, Matthew O‘Neill mengatakan pihaknya menemukan beberapa mesin ATM yang berhasil dibobol justru menggunakan sistem operasi Windows 7.
Peretas umumnya menyasar ATM yang berdiri sendiri seperti yang terdapat di apotek hingga pada pelayanan tanpa turun atau drive-through. Sayangnya, baik korban maupun polisi kerap kali enggan membeberkan masalah pencurian uang di mesin ATM sehingga sulit mendapat laporan yang lengkap.
Sebelumnya, firma keamanan siber dari Rusia juga melaporkan kejahatan siber yang menyerang beberapa anjungan tunai di lebih dari 12 negara di Eropa pada 2016. Serangan serupa pula dilaporkan terjadi di Thailand dan Taiwan.