Bisnis.com, BALIKPAPAN– Melalui revitalisasi dermaga, Telkomsel bertekad memajukan bisnis pariwisata Indonesia di Raja Ampat.
Fasilitas penunjang sarana pariwisata dibangun guna menunjang wisatawan berkunjung ke Pianemo, Arborek, Friwen, Yenbuba, Sawandarek. Pembanguna itu dilakukan secara bertahap.
Renovasi infrastruktur di Kampung Wawiyai Teluk Kabui juga dilakukan operator seluler pelat merah tersebut. Tak cuma itu, bantuan pengembangan pariwisata lain diberikan seperti penyediaan tempat sampah dan pemberdayaan keahlian bermusik masyarakat sekitar.
Baca Juga Refarming Telkomsel Rampung Lebih Awal |
---|
“Ini penting dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di daerah pelosok Indonesia serta dukungan Telkomsel untuk Program Pemerintah - Wonderful Indonesia,” terang Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi, diterima Bisnis Minggu (15/4/2018) sore.
Raja Ampat sudah dikenal luas, namun tetap memerlukan perhatian agar tetap berkembang. Revitalisasi ini melengkapi upaya Telkomsel mendigitalisasi berbagai destinasi wisata berkelas dunia melalui penggelaran jaringan 4G LTE yang andal.
Sebelumnya hal serupa dilakukan di tiga destinasi wisata prioritas di Indonesia Timur, yakni Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), dan Bunaken (Sulawesi Utara).
Di Raja Ampat, Telkomsel telah melayani masyarakat dan wisatawan dengan dukungan 16 BTS 2G, 18 BTS 3G, 7 BTS 4G dan 18 BTS USO. Adapun secara nasional, Telkomsel telah menggelar 639 BTS 4G LTE di 12 destinasi wisata prioritas di Indonesia.
Adapun dalam menunjang ekosistem broadband yang dapat dimanfaatkan oleh industri pariwisata, Telkomsel telah membangun 160.000 BTS di seluruh Indonesia termasuk 110.000 BTS broadband.
“Secara tidak langsung ini mendukung perekonomian Raja Ampat,” ujar Ririek.
Melalui broaband yang berkualitas, masyarakat dan para wisatawan dapat dengan mudah membagikan keindahan alam dan bawah laut Raja Ampat.
“Kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah,” tambah Ririek.
Saat ini era digital telah mengubah cara wisatawan dalam melakukan perjalanan. Mulai dari mencari dan melihat informasi (look), memesan paket wisata yang diminati (book), hingga membayar secara online (pay).
Di samping itu, kini wisatawan juga semakin aktif dalam menggunggah foto dan video aktivitas maupun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.
“Meningkatnya tingkat adopsi pelanggan dalam memanfaatkan layanan digital didukung infrastruktur jaringan broadband yang berkualitas menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk bersaing secara lebih kompetitif dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura,” pungkas Ririek.