Bisnis.com, JAKARTA – Industri dunia pendidikan tinggi di Tanah Air didorong untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas riset. Salah satu upaya untuk ke arah itu, hasil riset harus dipublikasikan, salah satunya melalui jurnal khususnya jurnal yang sudah bereputasi.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) memiliki Science and Technology Index (Sinta), portal yang berisikan tentang pengukuran kinerja
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terdiri antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek.
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Dimyati mengatakan hal tersebut saat berbicara di acara Joint Convention of the Asia Pacific
Association of Medical Journal Editors and the 5th Asian Science Editors Conference and Workshop 2018 di IPB Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (18/7/2018).
Workshop ini akan berlangsung pada18-19 Juli 2018, dengan tema “Digital Standards and Editors Associations of Asia Pacific Scientific Journals”.
“Pertemuan ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan jurnal di Indonesia, yang jumlahnya 51.000 lebih yang ditargetkan pada 2019 itu ada 7.300 yang terakreditasi bisa meningkat lebih baik lagi,” tuturnya.
Dia mengemukakan Sinta memiliki enam grade akreditasi jurnal, mulai Sinta 1 sampai dengan Sinta 6. "Sinta 1 itu merupakan jurnal yang terindeks scopus, sedangkan Sinta 2 dan seterusnya berupaya untuk meningkatkan perbaikan kualitasnya."
Acara ini merupakan kegiatan rutin Dewan Editor Asia, dengan Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, bekerjasama dengan IPB selaku tuan rumah. Kegiatan ini juga dijadikan kesempatan untuk memperkenalkan Sinta kepada dunia internasional, karena dihadiri oleh perwakilan dari 22 negara.
Dimyati berharap ke depannya Sinta dapat menjadi rujukan para peneliti dan dosen di seluruh dunia. "Networking dari pertemuan ini dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas jurnal ke depannya," ujarnya.