Stockbit Raih Pendanaan Seri A

Deandra Syarizka
Selasa, 7 Mei 2019 | 08:39 WIB
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Stockbit, aplikasi informasi dan jejaring sosial tentang investasi saham di di Indonesia, mengumumkan pendanaan seri A dari sekelompok investor yang dipimpin oleh East Ventures dengan nilai yang tidak dipublikasikan.

Investor lain yang terlibat dalam investasi perusahaan rintisan di bidang teknologi finansial ini adalah Convergence Ventures, FreakOut, dan beberapa angel investor. Investor terdahulu seperti 500 Startups, Ideosource dan Braavos Ventures juga turut berpartisipasi dalam putaran ini. Dana segar ini akan mempercepat misi Stockbit untuk mendemokratisasi investasi pasar modal di Indonesia.

Berdiri pada tahun 2013 sebagai jejaring sosial untuk investor saham, Stockbit berkembang menjadi sebuah aplikasi yang mengintegrasikan perdagangan saham, agregator informasi, dan jejaring sosial. Beberapa waktu yang lalu, Stockbit meluncurkan Bibit, aplikasi robo-advisor yang dapat membantu konsumen membangun portofolio yang terpersonalisasi dan berinvestasi secara optimal. Aplikasi tersebut memungkinkan investor untuk berinvestasi mulai dari Rp.10.000 saja dan telah didukung oleh pembayaran digital.

Wellson Lo, sang CEO, menjelaskan, terlepas dari imbal hasil yang tinggi, para trader pemula di Indonesia masih terintimidasi untuk melakukan investasi di pasar modal karena minimnya pengetahuan, akses untuk penasihat investasi yang berkualitas, dan tingginya biaya dari layanan penasihat profesional. Mereka seringkali menghadapi kesulitan untuk menavigasi di pasar saham yang sifatnya sangat cepat berubah.

“Dengan Stockbit, kami bertujuan untuk membuat investasi menjadi mudah dan optimal bagi semua orang,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (7/5).

Dia menambahkan, sebelumnya  hanya golongan masyarakat 1% teratas saja yang memiliki akses untuk layanan investasi yang baik. Sayangnya, industri ini masih kurang transparan dan nyaman untuk melakukan investasi yang nyaman dengan cerdas.

 “Melalui teknologi , kami menyediakan produk dan layanan investasi berkualitas tinggi untuk semua orang, tidak peduli di mana pun mereka berada atau jumlah kekayaan mereka, ”ungkap Johny Susanto, CTO.

Menurut Sigit Kouwagam, COO, "Seiring dengan pertumbuhan pendapatan serta kesadaran finansial orang Indonesia meningkatkan, membuat investasi yang tepat akan menjadi semakin penting untuk mencapai tujuan finansial mereka. Oleh karena itu, aplikasi kami dapat menjadi pedoman dan informasi yang andal untuk perjalanan investasi mereka, layaknya GPS bagi pengemudi."

Menurut data BEI, jumlah investor ritel di Indonesia tumbuh 40% setiap tahunnya pada tahun 2018. Penyumbang utama pertumbuhan ini adalah kaum milenial. Sebanyak 70% dari investor baru pada tahun 2018 berasal dari kelompok usia 21—40 tahun. Terlepas dari pertumbuhan cepat ini, masih kurang dari 1% orang Indonesia yang telah berpartisipasi di pasar saham.

 Melisa Irene, Partner dari East Ventures mengungkapkan, Stockbit telah berhasil menetapkan posisinya sebagai pemain penting dalam industri pasar modal dengan menciptakan platform yang mengkonsolidasikan informasi penting dan diperlukan dalam mengambil keputusan investasi. Dengan demikian, Stockbit membantu mengurangi asimetri informasi antara pasar, pedagang profesional, dan juga pendatang baru.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper