Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun dari segmen Enterprise pada semester I/2025. Segmen enterprise berkontribusi sekitar 13% dari total pendapatan Telkom Group yang mencapai Rp73 triliun pada pertengahan 2025.
Angka ini mengalami sedikit penurunan 1,3% year on year (YoY). Telkom menyampaikan hal itu sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang berdampak pada berkurangnya permintaan solusi enterprise.
Dalam laporan info memo, dikutip Kamis (14/8/2025), meski mengalami koreksi, Telkom menegaskan komitmennya untuk memperkuat bisnis di berbagai lini teknologi strategis, khususnya komputasi awan, layanan Digital IT, hingga keamanan siber
“Kami akan memperkuat kapabilitas kami bekerja sama dengan para mitra global,” tulis manajemen Telkom dalam laporannya.
Sebagai upaya dalam meningkatkan kinerja enterprise pada tahun ini, Telkom akan memfokuskan kekuatan dengan menghadirkan platform digital untuk segmen pemerintahan, pengembangan bisnis secara vertikal dan menghadirkan solusi untuk ekosistem perusahaan besar.
Klien korporasi yang awalnya hanya menggunakan layanan konektivitas akan ditawarkan beragam solusi menarik dan relevan yang dapat mendongkrak kinerja klien korporasi atau membuat jalannya proses bisnis mereka menjadi lebih efisien.
Seluruh langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pelanggan B2B perusahaan untuk mempercepat dan memuluskan transformasi digital yang sedang mereka jalankan.
“Ekspansi IndiBiz untuk menjangkau pasar UKM lintas regional juga akan dilakukan,” tulis manajemen.
Diketahui, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp19,9 triliun sepanjang enam bulan pertama 2025.
Berdasarkan laporan keuangannya, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp73 triliun. Pendapatan ini turun 3,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75,29 triliun.
Pendapatan ini dikontribusi dari telepon sebesar Rp3,07 triliun dan interkoneksi Rp4,96 triliun. Lalu data, internet, dan jasa teknologi informatika senilai Rp44,25 triliun.
Kemudian pendapatan jaringan Rp1,84 triliun, IndiHome Rp13,25 triliun, dan layanan lainnya Rp4,14 triliun.
Di saat yang sama, TLKM mencatatkan sejumlah beban, seperti operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp19,7 triliun, penyusutan dan amortisasi Rp16,19 triliun, karyawan Rp8 triliun, interkoneksi Rp4,19 triliun, umum dan administrasi Rp3,3 triliun, serta pemasaran Rp1,53 triliun.