BCA Pilih 8 Startup Masuk Akselerator SYNRGY

Deandra Syarizka
Kamis, 20 Juni 2019 | 15:26 WIB
Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko memberikan materi saat acara Forum Banking & Fintech di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko memberikan materi saat acara Forum Banking & Fintech di Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. bekerja sama dengan Digitaraya Powered by Google Developers Launchpad meluncurkan program SYNRGY Accelerator, yaitu program akselerasi terbuka bagi perusahaan rintisan yang memiliki ide dan inovasi guna memajukan industri teknologi finansial di Indonesia.

Dalam peluncurannya, SYNRGY Accelerator sekaligus mengumumkan delapan perusahaan rintisan terpilih yang akan mengikuti program akselerasi selama 3 bulan. Kedelapan perusahaan itu antara lain Crowde, IndoGold, Amalan, AgenKan, Bizhare, Kendi, Bamms dan Jari.

Setiap perusahaan terpilih memiliki spesialiasinya masing-masing di industri teknologi finansial. Crowdee adalah platform peer-to-peer lending di bidang agribisnis, IndoGold bergerak di bidang investasi emas, Amalan memiliki misi membantu masyarakat yang kesulitan melunasi pembayaran kartu kredit dan KTA [Kredit Tanpa Agunan], Agen Kan merupakan platform digital yang memberikan akses keuangan kepada segmen mikro dengan pendekatan O2O [online-to-offline].

Sementara itu, Bizhare merupakan platform equity crowdfunding khusus untuk usaha waralaba, Kendi  merupakan platform data berbasis blockchain, Bamms adalah aplikasi mobile dan web untuk membangun komunikasi antara tenant, tenant relation officer, dan manajemen gedung, sedangkan Jari bergerak di bidang mobile payment collection.

Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono menyatakan, BCA sebagai insitusi perbankan swasta terbesar di Indonesia terus berinovasi menerapkan transformasi digital dan mendukung perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.

“Peran kita duduk bersama, membangun event, membangun komunitas dalam sebuah pertemuan ini sehingga terjadi perputaran energi atau saling membantu. Nama kerennya akselerator. Kami harapkan komunitasnya terus tumbuh dan terjadi interaksi,” ujarnya, Rabu (19/6).

Dia berharap agar kedelapan perusahaan rintisan terpilih ini dapat memberikan nilai tambah di tengah masifnya digitalisasi di Indonesia. Pihaknya percaya seluruh perusahaan rintisan yang telah lolos kurasi ini memiliki potensi untuk menjadi perusahaan besar pada masa mendatang.

Head of Accelerator Digitaraya Octa Ramayana menyatakan, delapan perusahaan rintisan terpilih ini akan mendapatkan bimbingan dari para mentor berpengalaman, dengan kurikulum pendiidikan berbasis internasional yang telah disusun oleh Google. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan akses kepada investor global, dan mendapatkan peluang bekerja sama dengan mitra korporasi.

Misi kita sebagai akselerator kelas dunia ingin mengembangkan startup Indonesia untuk maju di global. Kami sangat beruntung bisa kolaborasi dengan Google, dan kami juga ingin kolaborasi dengan top industry player di Indonesia, termasuk salah satunya dengan BCA,” ujarnya.

Dia menambahkan, nantinya perusahaan rintisan yang mengikuti program SYNRGY Accelerator ini juga berkesempatan ikut serta dalam Google Demo Day Asia tempat perwakilan pendiri perusahaan rintisan dari 10 negara di Asia mempresentasikan bisnisnya di hadapan para investor global.

VP Product Crowde Mirza Adhyatma menyatakan pihaknya ingin terus belajar mengembangkan perusahannya melalui program akselerator. Melalui program tersebut, dia meyakini akan mendapatkan pembelajaran sekaligus jaringan yang diperlukan untuk meningkatkan skala bisnisnya.

“Kami tidak bisa berhenti belajar apalagi di fase Crowde sedang berkembang. Mudah-mudahan kami akan segera menutup pendanaan Series A dalam waktu dekat. Karena itu kita harus scale-up, dan untuk itu kita tidak bisa sendirian,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper