Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berencana melakukan penambahan pengembang gim lokal dengan angka yang cukup signifikan. Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santoso Sungkari mengatakan Bekraf akan meningkatkan jumlah pengembang gim dalam negeri hampir 10 kali lipat dari total pengembang yang ada di Indonesia saat ini.
"Kita harus tingkatkan talent game developer yang sekarang hanya 1200 menjadi 10000," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Namun demikian, untuk peningkatan jumlah pengembang, Bekraf mengatakan hal tersebut tidak dapat diwujudkan dalam waktu dekat.
Selain itu, upaya yang sama dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia yang berkomitmen mambangun ekosistem industri gim digital Tanah Air. Saat ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. berkolaborasi dengan Agate selaku pihak pengembang gim lokal dalam rangka menyiapkan gim buatan dalam negeri yang mampu bersaing di pasar internasional, atau yang disebut dengan istilah Big Gim.
EVP Digital & Next Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Joddy Hernadi, mengatakan perencanaan untuk proyek Big Gim tersebut memakan waktu kurang lebih 3,5 tahun.
Dalam proses pengerjaannya, baik Telkom selaku pihak distributor dan investor, maupun Agate sebagai pihak pengembang juga bekerja sama dengan beberapa tim dari luar negeri, yang selain memperbaiki grafik, juga bertugas memberikan mentoring kepada tim Agate dan pengembang lain yang terlibat.
Adapun, Telkom menyiapkan dana inkubasi sekitar Rp500 miliar atau sekitar 0,5% dari pendapatan bersih perseroan untuk keperluan eksplorasi. Dana tersebut, lanjut Joddy, digelontorkan kepada unit bisnis perseroan yang mengelola industri gim.
Saat ini, Telkom telah membangun inkubator bernama Indigo Inkubator yang berada di 4 lokasi, meliputi Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar.