Bisnis.com, JAKARTA — Gawai segmen menengah bawah hingga saat ini masih memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan ponsel pintar serta mengatrol pendapatan operator telekomunikasi di Indonesia.
Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular Denny Abidin mengatakan bertambahnya jumlah pelanggan yang menggunakan gawai kelas menengah bawah turut mendorong pertumbuhan lalu lintas data di perseroan.
Dia mengatakan saat ini gawai kelas bawah dan menengah telah dilengkapi dengan spesifikasi perangkat yang mumpuni, sehingga efektif dalam mendorong pelanggan mengonsumsi data lebih banyak.
Hanya saja, sambungnya, hingga saat ini pengguna ponsel pintar di perseroan masih didominasi oleh pelanggan yang menggunakan gawai kelas atas.
“Kontributor terbesar penetrasi masih berasal dari premium class dengan komposisi sekitar 50%,” kata Denny kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Denny menuturkan penetrasi ponsel pintar di jaringan Telkomsel saat ini mencapai sekitar 60%, naik 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan penetrasi ponsel pintar tersebut juga berdampak pada tumbuhnya lalu lintas data, di samping faktor beralihnya pelanggan ke 4G melalui paket menarik yang ditawarkan.
Semetara itu, Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk, Tri Wahyuningsih mengatakan perseroan juga terus mendorong pelanggan untuk beralih ke 4G, sebab teknologi generasi ke empat membuat pelanggan semakin haus akan data.
Dia mengatakan untuk mendorong peralihan tersebut, perseroan memberikan paket menarik dan bundling gawai.
“Kedua hal tersebut saling mendukung dan melengkapi sehingga hasilnya juga lebih efektif,” kata Ayu.
Ayu menjelaskan pada semester I/2019, penetrasi ponsel pintar perseroan meningkat 12% secara tahunan mencapai 86%, ditopang oleh peningkatan kualitas jaringan data yang mendorong pengguna beralih menggunakan ponsel pintar dan penawaran program bundling ponsel pintar serta paket data dengan harga yang menarik.
Ayu tidak menjelaskan jenis gawai yang mendominasi penetrasi tersebut, namun dia mengatakan penetrasi juga terdongkrak oleh harga gawai yang makin terjangkau mulai dari Rp1juta an.
“Ini tentu mendorong makin banyak pelanggan yang beralih ke 4G dan mendorong penggunaaan layanan data yang terus meningkat terlebih dibarengi dengan harga paket data yang terjangkau,” kata Ayu.
Senada, Head Corporate Communications Indosat, Turina Farouk mengatakan paket layanan data dan ketersediaan jaringan mempengaruhi pertumbuhan penetrasi ponsel pintar di perseroan.
Dia mengatakan pada semester II/2019, penetrasi ponsel pintar di perseroan mencapai 75%, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya angkanya cenderung stabil.
Di samping itu, sambungnya, penetrasi ponsel pintar juga didorong oleh tren masyarakat yang saat ini beralih ke digital. Turina mengatakan pihaknya tidak membedakan penetrasi berdasarkan tipe ponsel pintar, sehingga tidak dapat diketahui kelas ponsel yang mendominasi di Indosat.
“Penetrasi didorong ketersediaan jaringan 4G yang makin luas dan paket layanan yang ditawarkan Indosat Ooredoo. Tren digital di masyarakat juga mendorong penetrasi pengguna ponsel pintar,” kata Turina.
Sementara Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah mengatakan penetrasi ponsel pintar di perseroan saat ini di tas 90%.
Karakteristik pelanggan 3 Indonesia yang didominasi oleh generasi milenial dan harga gawai yang makin murahnya turut mendorong pertumbuhan penetrasi di 3 Indonesia.