Bisnis.com, Jakarta - Penggunaan nama domain .id mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun lalu di Indonesia.
Menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri top level domain Indonesia (.id), tahun lalu pengguna domain .id naik 45 persen menjadi 135.812 nama dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, jumlah domain .id tersebut lebih tinggi daripada domain co.id yang lebih dulu dipasarkan.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan pertumbuhan terjadi akibat tren pemakaian nama domain yang pertama kali diperkenalkan di Tanah Air pada 2014 ini, dinilai publik sebagai langkah yang tepat untuk fokus ke dunia digital.
"Saat ini nama domain mengalami pergeseran makna, menjadi sesuatu yang sangat penting dan bernilai. Dari hanya sebatas alamat internet yang menggantikan alamat IP, menjadi kewajiban untuk melindungi merek di dunia maya," ujar Yudho dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (28/1/2020).
Menurut Yudho, seiring dengan perkembangan teknologi yang dinamis, masyarakat lebih suka sesuatu yang serba instan dan singkat, termasuk nama domain top level domain (TLD) dibandingkan dengan second level domain (SLD).
Pasalnya, secara struktur kata lebih pendek sehingga lebih mudah diingat orang. Hal inilah yang menjadi alasan pertumbuhan pengguna domain .id semakin signifikan setiap tahun.
Alasan lain yang membuat meningkatnya domain .id adalah kemudahannya. Selain itu, pendaftaran domain .id kini semakin mudah karena tidak lagi memerlukan unggahan dokumen.
Berdasarkan data PANDI, per April 2019, pengguna domain .id mencapai 111.059 nama. Jumlah ini menyalip jumlah pengguna domain co.id yang tercatat 110.111. Padahal pada bulan sebelumnya (Maret), jumlah nama domain .id masih tertinggal dibandingkan co.id.
Yudho melanjutkan, domain .id juga populer karena sangat cocok untuk pengguna baik di dalam negeri maupun luar negeri, baik untuk kebutuhan personal, perusahaan, organisasi, dan lain-lain.
"Domain .id bisa dibilang seksi karena merepresentasikan Indonesia, tapi juga bisa merepresentasikan ide, identitas, dan international domain," ujarnya.