Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan penyedia layanan Over the Top (OTT) kawasan Amerika Utara diprediksi menyentuh US$94 miliar pada 2026 seiring dengan adopsi digital yang terus meningkat.
Dilansir dari Tvtechnology, Rabu (3/3/2021), Digital TV Research mengungkapkan pendapatan OTT di Amerika Utara menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Alhasil, pendapatan OTT di kawasan itu diperkirakan mencapai US$94 miliar pada 2026 atau hampir 2 kali lipat jumlah pendapatan pada 2020 senilai US$49 miliar.
"Amerika Serikat sebagai kontributor terbesar dari pendapatan tersebut," sebut tim Digital TV Research.
Pada 2020, Amerika Serikat menyumbang sekitar US$46 miliar dari total pendapatan US$49 miliar. Pada 2026, angka itu diperkirakan meningkat menjadi US$88 miliar.
Adapun pada tahun ini, Riset TV Digital memproyeksikan pendapatan OTT akan meningkat sekitar US$10 miliar, sebagian besar pendapatan didorong oleh layanan video berbasis permintaan (Subscription Video on Demand/SVOD)
Pada 2020, SVOD menyumbang US$32,5 miliar dalam total pendapatan OTT Amerika Utara. Riset TV Digital memperkirakan pada 2021 angka meningkat menjadi US$40,15 miliar dan kembali meningkat menjadi $ 54,39 miliar pada 2026.
Sementara itu pendapatan dari audio dan video berbasis permintaan (AVOD) pada 2020 adalah US$10,69 miliar, dan diperkirakan melonjak hampir US$3 miliar pada 2021 dan US$ 32,61 miliar pada 2026.