App Store Dituduh Monopoli, Ini Penjelasan Apple

Amanda Kusumawardhani
Minggu, 28 Maret 2021 | 10:25 WIB
Logo Apple Inc. di salah satu tokonya di AS/ Bloomberg
Logo Apple Inc. di salah satu tokonya di AS/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Regulator di sejumlah negara mulai Amerika Serikat, Uni Eropa, hingga Australia menuduh Apps Store sebagai bentuk monopoli.

Gugatan di Amerika Serikat (AS) menuduh Apple menggunakan kekuatan monopolinya untuk memberi para pengembang aplikasi harga yang lebih tinggi. Selain itu, ada juga pajak Apple yang dibebankan sekitar 30 persen yang diambil dari pembayaran dalam aplikasi.

Praktik semacam ini sebenarnya juga dilakukan oleh Google, tetapi ada perbedaan utama yang membuat Play Store tidak dituduh sebagai praktik monopoli layaknya App Store milik Apple.

Dikutip phonearena.com, Minggu (28/3/2021), perbedaan mendasar antara Appstore dengan Play Store adalah pengguna Apple tidak diperbolehkan untuk menginstal aplikasi dari pihak ketiga.

Ini berarti, semua pengguna iOS dan iPadOS yang ingin menginstal aplikasi tertentu dari perangkatnya harus menerima aturan itu dan membayar harga berapapun yang ditetapkan Apple.

Sebaiknya, Google memperbolehkan penggunanya menginstal aplikasi dari pihak ketiga, misalnya Amazon, sehingga mereka bisa mencari aplikasi dengan harga yang lebih baik.

Berdasarkan laporan ZD Net, Apple merespons Australian Competition & Consumer Commission (ACCC) dengan menolak tuduhan bahwa App Store merupakna aplikasi paling dominan.

Dalam suratnya, Apple menulis perusahaan itu memandang dan memperlakukan semua distributor aplikasi sebagai pesaing signifikan dimana pemberian harga dan kebijakan aplikasinya membatasi kemampuan Apple dalam melakukan monopoli.

Merujuk pada pernyataan Apple, maka perusahaan yang berbasis di Cupertino itu menyatakan semua pengguna iOS memilki alternatif ketika mencari aplikasi di website lain.

“Apple tidak dalam posisi mengabaikan lingkungan dimana pasar aplikasi beroperasi dan menolak tuduhan ACCC yang menyebutkan App Store sebagai aplikasi paling dominan,” tulisnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper