Bisnis.com, JAKARTA — PT Talian Infodinamika sebagai IBM business partner untuk IBM Maximo mengungkapkan solusi ini memberikan banyak manfaat dalam mendorong produktivitas sebuah perusahaan.
Presiden Direktur PT Talian Infodinamika, Seno Hardijanto Purnomo mengatakan solusi yang paling tepat untuk Pengelolaan Aset Enterprise adalah IBM Maximo. Banyak manfaat yang dihadirkan IBM Maximo di antaranya adalah, mengurangi downtime pada proses produksi. Dengan mengurangi kendala ini, maka ketersediaan layanan akan selalu terjaga dan produktivitas akan meningkat.
“Produktivitas tidak terhambat, cost perbaikan tidak perlu dikeluarkan, karena pemeliharaan aset yang efektif, ini bisa menjadi profit baru yang dihasilkan dari internal” kata Seno, dalam Webinar Penghematan Energi Melalui Enterprise Asset Management, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, sambungnya, dengan Maximo perusahaan juga dapat memenuhi kepatuhan regulasi seperti keselamatan kerja dan lingkungan. Dalam 5–10 tahun ke depan sebuah perusahaan tidak dapat bekerja dengan cara yang sama seperti tahun ini.
Perusahaan harus taat lingkungan, salah satunya dengan pemanfaatan energi yang lebih efisien. Maximo dapat menjadi jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan menengah dan jangka panjang ihwal efisiensi energi.
Seno mengatakan, saat ini Maximo telah digunakan di 99 negara, dimana 8 dari 11 bandara di dunia dan, 9 dari 10 perusahaan utilitas besar di dunia juga telah menggunakan solusi Maximo.
Sebelumnya, Country Manager Partner Ecosystem IBM Indonesia Novan Adian mengatakan salah satu permasalahan di industri adalah pemanfaatan teknologi yang masih konvensional. Teknologi dapat digunakan lebih optimal khususnya untuk mengelola data.
Dengan pengolahan data yang baik dan terarah,perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan pasar. Teknologi juga dapat menekan biaya operasional dan membuat proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien.
“Jika dianalogikan, misalnya rata-rata data yang tersedia adalah1 terabyte namun yang diutilisasi dengan baik hanya sekitar 1 persen, padahal utilisasi data mampu membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih baik dan akurat,” kata Novan.