Akuisisi Link Net (LINK), Ini Benefit XL Axiata (EXCL)

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 27 Januari 2022 | 22:25 WIB
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Akuisisi Link Net (LINK) diyakini akan menjadi modal kuat bagi XL Axiata (EXCL) dalam mengembangkan layanan 5G.

Jaringan generasi kelima butuh infrastruktur serat optik yang terhubung dengan jaringan inti. Serat optik Link Net tersebar cukup luas.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan jaringan serat optik yang dimiliki oleh LinkNet akan menjadi keuntungan bagi XL Axiata.

Akuisisi 66 persen saham Link Net, akan memberi dampak pada pengembangan jaringan oleh XL Axiata termasuk dalam pengembangan 5G. Dia mengatakan base transceiver station (BTS) 5G membutuhkan dukungan koneksi serat optik untuk ke inti jaringan.

“Nanti salah satu layanan 5G adalah fixed broadband, alternatif jaringan TV berbayar dan tentunya untuk daerah perumahan yang belum masuk serat optik bisa jadi alternatif,” kata Ridwan, Kamis (27/1/2022).

Sekadar informasi, pada Agustus 2021, PT XL Axiata Tbk. resmi mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasional (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saat ini XL terus mempersiapkan ekosistem 5G, termasuk penggelaran infrastruktur serat optik melalui program fiberisasi.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan akuisisi Link Net akan membuat layanan konvergensi yang sedang dikembangkan XL Axiata makin andal dan berkualitas.

XL tidak hanya akan menawarkan produk internet tetap kepada para pelanggan rumah, juga menawarkan produk internet bergerak, yang memudahkan masyarakat dalam mengatur belanja mereka untuk kuota internet.

Di sisi lain, produk yang inovatif ini berpotensi menggerus pasar IndiHome, yang menurut Tesar, saat ini kualitasnya belum optimal.

“IndiHome kualitasnya juga belum maksimal. Jadi keduanya harus bisa memberikan kualitas dan harga yang terbaik, ” kata Tesar.

Dia mengatakan kemampuan XL dan Link Net dapat dilakukan karena karena ongkos pergelaran jaringan dilakukan secara bersama.

Merujuk pada presentasi Link Net di laman resminya, pada kuartal I/2021, dari sisi pelanggan, IndiHome diperkirakan memiliki 7,76 juta pelanggan, sedangkan Link Net melalui First Media hanya 859.000 pelanggan. Link Net menempati urutan kedua.

Pada kuartal I/2021 Link Net memiliki total homepass mencapai 2,7 juta, dengan 66 persen atau sebanyak 1,8 juta dari total homepass berada di Jabodetabek, Serang dan Cilegon.

Homepass Link Net merupakan nomor 2 yang terbanyak setelah IndiHome. Link Net konsisten menghantui dominasi IndiHome.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper