Mau Terjun ke Dunia NFT? Ini Cara Bikin Artwork Modal Smartphone!

Rahmi Yati
Selasa, 8 Maret 2022 | 14:19 WIB
Warga mengakses situs Opensea, marketplace yang menjual karya non-fungible token (NFT) di Jakarta, Minggu (13/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses situs Opensea, marketplace yang menjual karya non-fungible token (NFT) di Jakarta, Minggu (13/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru dari Indonesian Modern Consumption oleh Populix menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia percaya tren non-fungible token (NFT) di Tanah Air dapat berlangsung hingga lebih dari lima tahun ke depan.

Seorang produser musik yang kini mulai berkarya dengan memanfaatkan teknologi NFT Randy Danistha menilai hal itu tentu memberikan para kreator di Indonesia kemungkinan dan peluang yang lebih luas dalam berkarya dan memasarkan hasil kreasinya. Bahkan, karya tersebut dapat dilakukannya hanya dengan mengandalkan sebuah smartphone.

“Selama pandemi ini saya suka ngulik hal baru, yaitu bakat-bakat lain dalam diri saya yang bisa diolah. Apalagi saya suka seni dan pas banget sekarang ada new wave atau tren baru bernama NFT, kita bisa jual karya dan lain-lain. Akhirnya saya coba terjun ke situ dan sekarang sering bikin banyak artwork yang disalurin ke sana," ujarnya, Selasa (8/3/2022).

Randy membagikan bagaimana caranya membuat artwork yang diunggahnya menjadi NFT. Saat ini dia banyak membuat karya dalam bentuk pixel art yang melibatkan banyak detail di tiap proses pembuatannya.

Dia mengaku menggunakan perangkat seperti pena digital dalam membuat artwork-artwork miliknya. Sebab, bila menggunakan jari saja akan sulit untuk membuat detailnya, apalagi untuk yang pixel art.

Selain membuat gambar secara langsung, Randy juga suka menggali inspirasi dan ide dengan menangkap momen-momen menarik di sekitarnya sebagai materi artwork yang akan dibuatnya.

Dalam hal ini, sambung dia, tentu membutuhkan kamera dengan resolusi mumpuni yang memungkinkan mendapatkan resolusi foto terbaik secara instan.

Dia mengaku sering mengambil foto dan menangkap gambar apapun yang ada di sekitar, lalu hasil gambarnya digenerate menjadi pixel art, kemudian dimodifikasi dan diberi detail-detail tambahan.

"Ide dan inspirasi bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Ide-ide yang fresh itu kan nggak bisa nunggu untuk disalurkan, jadi begitu dapet ide kita harus bener-bener langsung tuangin, nggak bisa juga nunggu untuk balik ke studio dulu karena nanti keburu ilang idenya," pesan Randy.

Sebagaimana diketahui, NFT di Indonesia meroket setelah mahasiswa bernama Ghozali atau dikenal sebagai Ghozali Everyday naik daun. Ghozali ramai dibicarakan karena harga foto selfie miliknya yang dijual dalam bentuk NFT melambung tinggi.

NFT sendiri adalah semacam sertifikat digital yang menjamin keaslian foto, video, atau bentuk aset virtual lainnya meski copy-nya sudah banyak beredar di dunia maya.

Meskipun tren NFT di Indonesia baru booming, perkembangannya sudah dimulai sejak 2019. CEO DeBio Network sekaligus Co-Founder Asosiasi Blockchain Indonesia Pandu Sastrowardoyo mengatakan sejak 2019, sejumlah artis dan seniman sudah ada yang terjun ke dunia NFT.

Sejak fenomena Ghozali viral, masyarakat Indonesia juga berbondong-bondong mencoba peruntungan dengan menjual berbagai foto sebagai NFT. Seperti Ghozali, mereka memilih untuk menjualnya di marketplace NFT global yaitu OpenSea.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper