65,81 Persen Gen Z Rela Rogoh Kocek Demi Pengalaman Metaverse

Rinaldi Mohammad Azka
Minggu, 15 Mei 2022 | 09:45 WIB
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi – Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi – Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Metaverse kian populer. Kalangan generasi z mau untuk mengeluarkan uang agar bisa mendapatkan pengalaman masuk dalam metaverse. Bahkan, sebagian besar merasa perlu melengkapi diri dengan alat penunjangnya.

Metaverse lebih banyak dinikmati Gen-Z lantaran generasi muda inilah yang sekarang lebih menikmati kehidupan di dunia virtual dan adanya tuntutan pengalaman digital yang tinggi.

Untuk mengetahui lebih rinci mengenai persepsi Gen-Z akan metaverse, Advisia bersama dengan WIR Global meluncurkan White Paper Project mengenai Metaverse.

Di samping untuk mengulik persepsi Gen Z, project ini juga berupaya menjelajahi kegunaannya secara optimal, serta menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti bagi perusahaan.

Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dari 194 responden berusia 18--24 tahun. penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 62,9 persen responden memiliki minat terhadap kepemilikan alat realitas virtual.

Sementara itu, 3,76 persen responden telah memiliki alat realitas visual. Dari hasil penelitian tersebut, terdapat 69,35 persen pemuda Indonesia yang disurvei menunjukkan sikap positif terhadap metaverse serta 65,81 persen di antara responden bersedia mengeluarkan uang untuk metaverse.

Founder Advisia Sandy Permadi menyampaikan, pihaknya  berharap agar perusahaan-perusahaan saat ini memanfaatkan respon positif kaum Gen Z terhadap metaverse tersebut dengan tepat.

"Harapannya, mereka dapat melakukan penetrasi ke metaverse serta mengadopsinya dengan lebih tepat," ungkap Sandy dikutip Minggu (15/5/2022).

Dengan banyaknya permasalahan yang ada, metaverse diharapkan dapat membawa kemajuan di berbagai sektor, termasuk real estate, pendidikan, layanan keuangan, ritel, hiburan, otomotif, berbagai barang konsumsi, dan lainnya.

Sandy menambahkan ada banyak hal yang dapat dilakukan memanfaatkan masa depan yang sedang berkembang. Di antaranya melakukan penilaian ekstensif, menerapkan pendekatan berbasis fakta dan mengembangkan strategi memasuki pasar metaverse, serta mengembangkan pengetahuan pasar dan keahlian operasional memanfaatkan latar belakang demografi, teknis, dan hukum yang menguntungkan agar berhasil masuk ke metaverse.

Teknologi 3D ini kerap diperbincangkan karena memungkinkan seseorang mengalami dunia nyata melalui dunia virtual tanpa bingkai apapun. Metaverse memiliki peluang yang tak terbatas hampir seluruh bidang, khususnya bisnis, ekonomi, pendidikan, IT, dan hiburan.

Kalangan modern terutama Gen-Z (generasi Z atau i-generation yang lahir antara tahun 1996- 2010) menikmati dunia virtual yang mendekati nyata tersebut.

Sebenarnya, apa itu meteverse? Kata metaverse sendiri hingga kini belum bisa didefinisikan secara pasti. Seorang penulis kelahiran Maryland, Amerika, Neal Stephenson-lah yang pertama kali menciptakan istilah metaverse dalam novelnya 'Snow Crash' pada 1992.

Mudahnya, meteverse merupakan dunia virtual yang memungkinkan penggunanya saling terhubung. Selain bisa berkomunikasi, bekerja, bermain, antar pengguna juga dapat bertransaksi layaknya di dunia nyata.

Metaverse adalah kombinasi dari beberapa elemen teknologi, termasuk virtual reality, augmented reality (AR), dan video. Kombinasi tiga teknologi tersebut memungkinkan penggunanya berada di dalam dunia digital bernama metaverse. Metaverse bisa berupa konser, konferensi hingga perjalanan virtual keliling dunia.

Agar bisa masuk di dunia virtual 3D ini, pengguna mesti mengenakan headset atau kacamata AR. Dunia ini digadang-gadang akan menjadi dunia virtual yang paralel dengan kehidupan nyata.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper