Bisnis.com, JAKARTA – Google, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, memperkirakan 5 tahun mendatang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa mengerjakan tugas-tugas manusia di perusahaan.
Hal itu diungkapkan oleh pendiri DeepMind, divisi yang mengurusi AI di Google, Mustafa Suleyman.
Menurut Suleyman, kondisi AI saat ini yang masih berfungsi secara generatif dengan kemampuan terbatas pada memberikan keterangan hanyalah salah satu fase dari progres perkembangan teknologi tersebut.
“Hal berikutnya adalah AI interaktif. Bots yang dapat menyelesaikan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan manusia,” kata Suleyman dikutip dari Business Insider, Senin (19/9/2023).
Pebisnis yang juga merupakan Co-Founder sekaligus CEO Inflection AI itu menjelaskan kecerdasan buatan interaktif lebih dinamis serta dapat mengambil tindakan secara mandiri jika diberikan izin.
Melanjutkan pandangannya tentang AI interaktif yang diperkirakan hadir dalam beberapa tahun mendatang, Suleyman menilai saat ini sebagai momen penting dalam sejarah teknologi yang dikatakan masih dipandang sebelah mata tersebut.
Perusahaan yang dia dirikan, Inflection AI, pada Mei 2023 meluncurkan chatbot Pi yang merupakan pesaing ChatGPT. Teknologi tersebut dapat memberikan saran serta menjalankan fungsi komunikatif.
Pada Juli 2023, Open AI sebagai pencipta ChatGPT meluncurkan fitur bernama Code Interpreter yang dinilai paling mutakhir dan menjadikan AI sebagai mitra paling bernilai dalam mengerjakan tugas-tugas canggih.
Dalam beberapa waktu mendatang, diperkirakan banyak perusahaan rintisan atau startup AI yang mengontruksi aplikasi berbasis AI dan mengintegrasikan aplikasi itu dengan sumber data eksternal.