Nvidia Dituntut oleh 3 Penulis atas Pelanggaran Hak Cipta

Crysania Suhartanto
Senin, 11 Maret 2024 | 11:34 WIB
Ilustrasi data center Nvidia/dok. Nvidia
Ilustrasi data center Nvidia/dok. Nvidia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan chip raksasa Nvidia digugat oleh tiga penulis yang mengaku bukunya digunakan dalam mengembangkan platform AI, Nemo AI tanpa izin.

Dikutip dari Reuters, ketiga penulis Brian Keene, Abdi Nazemian, dan Stewart O’Nan mengatakan karya mereka merupakan bagian dari sekitar 196.640 buku yang digunakan untuk melatih Nemo dalam mensimulasikan bahasa tulisan. 

Karya yang disebut digunakan dalam pelatihan adalah novel “Ghost Walk”karya Keene pada 2008, novel “Like a Love Story” karya Nazemian pada 2019, dan novel “Last Night at the Lobster” karya O’Nan.

Diketahui, Nemo AI merupakan sebuah platform kecerdasan buatan dari Nvidia untuk membantu proses manajemen bisnis, konsultan bisnis, hingga memberikan analisa tingkat tinggi. 

Adapun pada Oktober 2023, ketiga penulis tersebut sempat menginfokan pada Nvidia bahwa perusahaan telah melanggar hak cipta mereka. Namun, Nvidia langsung menghapus ketiga buku dari sistem pelatihan mereka. 

Oleh karena itu, ketiga penulis inipun menganggap tindakan perusahaan sebagai pengakuan pada pelanggaran. 

Para penulis inipun menuntut ganti rugi dengan besaran yang tidak ditentukan, dari perusahaan ke mereka dan ratusan penulis lainnya yang bukunya digunakan dalam pelatihan Nemo AI.

Mengutip dari The Verge, diduga gugatan ini merujuk pada dataset pengembangan AI “Books3”, yang juga sempat digugat penulis lainnya kepada OpenAI dan Meta. 

Diketahui, sebelumnya Microsoft, OpenAI juga pernah digugat karena masalah yang sama. Pada Januari 2024, penulis Nicholas Basbanes dan Nicholas Gage mengklaim karya mereka telah ‘dicuri’ oleh Microsoft dan OpenAI. 

Kemudian, seminggu sebelumnya, The New York Times juga menggugat Open AI untuk meminta ganti rugi miliaran dolar atas pelanggaran hak cipta. 

Surat kabar tersebut berpendapat bahwa Microsoft dan OpenAI menggunakan kontennya untuk melatih sistem perusahaan dan membantu mengembangkan model AI-nya, karena Chat-GPT menganalisis sejumlah besar data online.

OpenAI juga pernah menghadapi banyak tuntutan hukum dari tokoh budaya pop, seperti penulis Game of Thrones George RR Martin dan komedian Sarah Silverman, yang berpendapat bahwa karya mereka telah digunakan secara tidak patut untuk pelatihan AI perusahaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper