Aruna Proyeksi Ekspor Ikan Naik pada 2024, Ini Sejumlah Negara Potensial

Hafiyyan
Minggu, 28 April 2024 | 11:41 WIB
Nelayan komunitas Aruna/ dok. Aruna
Nelayan komunitas Aruna/ dok. Aruna
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aruna meyakini ekspor produk perikanan Indonesia dapat bertumbuh pada 2024 seiring dengan pertumbuhan pasar global. Sejumlah pasar yang menarik untuk dijajaki seperti Eropa, Jepang, dan Timur Tengah.

Berdasarkan data Global Seafood Market, pasar seafood global akan tumbuh hingga 8,92%  pada 2024. Pertumbuhan ini tentunya menciptakan peluang yang menjanjikan bagi industri dan pelaku bisnis di Indonesia.

Farid Naufal Aslam, CEO & Co Founder Aruna, menyebutkan melihat data dari Global Seafood Market adalah potensi yang menarik bagi Indonesia untuk dapat memajukan sektor perikanan. Harapannya, seafood Indonesia dapat semakin dikenal dunia dan juga peluang ekspor seafood lokal juga meningkat.

"Kami pun akan berkontribusi dalam mewujudkan hal tersebut. Aruna optimis untuk dapat menciptakan peluang dan market untuk seafood lokal di pasar global, ini dibuktikan dengan kekuatan suplai kami yang menjangkau 90% provinsi di Indonesia," paparnya dalam siaran pers.

Farid menilai, kondisi ini menjadi peluang yang menarik untuk semakin memperluas pangsa pasar seafood Aruna dengan menghadirkan varian komoditas yang lebih beragam untuk permintaan global. Diperkuat dengan jumlah nelayan Aruna yang mencapai lebih dari 55.000 dan titik suplai yang mencakup 150 lokasi di seluruh Indonesia, Aruna optimis dapat memperlebar cakupan bisnisnya di pasar global dan domestik. 

Beberapa komoditas seafood unggulan Aruna seperti tuna, rajungan, lobster, dan komoditas lainnya. Melihat kekuatan yang dimiliki Aruna tersebut, yang diperkuat dengan jumlah titik suplai yang luas, ada beberapa market yang menarik untuk dijajaki seperti Eropa, Jepang, dan Timur Tengah. 

Selain itu, berkaca dari kesuksesan negara lain dalam sektor industri ini, perlu disadari bahwa teknologi memegang peran penting untuk dapat menjadi “champion” di industri perikanan. Digitalisasi dan data management adalah dua hal dasar yang menjadi kunci keberhasilan untuk industri perikanan Indonesia khususnya. 

Hal ini, sejalan dengan SEA for All Commitment 2030 yang Aruna luncurkan beberapa waktu lalu, salah satunya dalam implementasi traceability produk perikanan. Teknologi traceability yang dikembangkan Aruna, salah satunya berfungsi untuk memonitor lokasi area penangkapan produk. Di internal bisnis, Aruna juga telah memiliki kalender musim yang berfungsi untuk melihat tren musim panen akan suatu komoditas produk perikanan.  

“Di usia kami yang baru ini, tentunya improvement bisnis terus dilakukan, teknologi yang kami kembangkan juga pastinya bertujuan untuk peningkatan atau perluasan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan nelayan Aruna. Apa yang kami bangun dan implementasikan, pastinya berdampak ke nelayan kami, hal ini dibuktikan dengan jumlah nelayan yang terus bertambah signifikan dari tahun ke tahun,” imbuh Farid.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan nilai ekspor produk perikanan hingga Desember 2023 baru mencapai US$5,6 miliar atau setara Rp87 triliun, di bawah target yang ditetapkan sebesar US$6,7 miliar atau setara Rp104 triliun pada 2023.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan KKP menargetkan nilai ekspor perikanan sebesar US$7,20 miliar atau setara Rp112 triliun. Dia optimistis target tersebut dapat dikejar dengan adanya regulasi penangkapan ikan terukur.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper