Axiata Ungkap Dampak Merger FREN - EXCL, Tambah Spektrum hingga Pangsa Pasar

Rika Anggraeni
Kamis, 13 Juni 2024 | 17:35 WIB
Kantor Axiata/Bloomberg
Kantor Axiata/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Petinggi Axiata Group Bhd (Axiata) menilai penggabungan usaha atau merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan melahirkan sebuah perusahaan yang saling melengkapi dengan pangsa pasar yang besar dan spektrum lebih luas untuk bersaing. Saat ini merger tersebut masih dibahas.

Group Chief Executive Officer & Managing Director Axiata Vivek Sood melihat akan terciptanya kekuatan yang saling melengkapi jika XL Axiata dan Smartfren melakukan merger. Terlebih, Smartfren merupakan bagikan dari Sinarmas Group.

Dengan demikian, kata Viviek, Axiata meyakini aksi konsolidasi ini mampu mendorong bisnis telekomunikasi yang jauh lebih kuat.

“Smartfren memiliki pengetahuan yang sangat baik tentang Indonesia sebagai sebuah negara. Saya pikir hal ini juga melengkapi kekuatan yang kami bawa serta apa yang dilakukan Sinar Mas Group,” kata Viviek dalam acara Media Briefing dan Diskusi Bersama Axiata Group Berhad di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Sementara itu, Group Chief Financial Officer Axiata Nik Rizal Kamil mengatakan bahwa dari sisi spektrum, emiten bersandi saham EXCL itu mengaku sangat sulit bersaing secara mandiri dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredo Hutchison (IOH).

Pasalnya, tambah Nik, Telkomsel dan Indosat Ooredo Hutchison memiliki spektrum lebih dari 150 MHz. Sedangkan XL Axiata hanya memiliki sekitar 90 MHz. Serta, Smartfren memiliki spektrum sekitar 60 MHz.

“Jika Anda memiliki spektrum yang lebih sedikit, Anda harus memasang lebih banyak menara dan infrastruktur untuk mencapai tingkat cakupan yang sama,” jelas Nik.

Terlebih, dia mengungkap bahwa bisnis telekomunikasi sangat kompetitif. Artinya, jika layanan suatu perusahaan tidak baik, maka pelanggan akan beralih ke perusahaan lain. Dengan aksi ini, Nik menyebut entitas merger nanti akan berada dalam posisi yang lebih kompetitif untuk bersaing dengan pemain telekomunikasi lain.

“Jadi jika Anda melakukan kombinasi dari awal, Anda memiliki lebih dari 90 MHz dari XL ditambah dengan 60 MHz dari Smartfren. Sekarang MergeCo juga akan memiliki lebih dari 150 MHz, sama dengan Telkomsel dan IOH,” terangnya.

Selain masalah spektrum, Nik menambahkan bahwa pangsa pasar XL Axiata dan Smartfen juga lebih sedikit dibandingkan Telkomsel dan IOH.

Saat ini, pangsa pasar IOH mencapai sekitar 20% dari pasar dan hampir 60% adalah pangsa pasar Telkomsel. Sedangkan XL Axiata hanya sekitar 17%, begitu pun dengan FREN sekitar 10%. “Jika XL dan Smartfren digabungkan, pangsa pasar menjadi 27%,” imbuhnya.

Adapun dari sisi menara, Nik menjelaskan jika XL Axiata dan Smartfren berada pada cakupan area yang sama, maka satu menara lainnya bisa dipindahkan ke tempat lain untuk menjangkau wilayah lain. Dengan begitu, ungkap Nik, perusahaan dapat bersaing dengan pesaing di wilayah tersebut.

“Dengan lebih banyak spektrum, Anda dapat memperluas cakupan Anda, meningkatkan pendapatan, pendapatan atas, dan Anda dapat meningkatkan profitabilitas,” pungkasnya.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper