APJII: 8,1 Juta Warga di Daerah Tertinggal Nikmati Internet

Lukman Nur Hakim
Rabu, 18 September 2024 | 00:30 WIB
Salah satu BTS 4G di daerah 3T. Kehadiran infrastruktur digital diharapkan dapat memangkas gap sehingga masyarakat di daerah tertinggal juga dapat terhubung dengan dunia yang luas lewat internet/sumber: Bakti
Salah satu BTS 4G di daerah 3T. Kehadiran infrastruktur digital diharapkan dapat memangkas gap sehingga masyarakat di daerah tertinggal juga dapat terhubung dengan dunia yang luas lewat internet/sumber: Bakti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan tingkat pengguna internet di daerah tertinggal mencapai 82,6% pada 2024 atau sebanyak 8,1 juta pengguna.

Adapun, data ini berasal dari hasil survei Penetrasi Pengguna Internet di Daerah Tertinggal dan profil pasar ISP di Indonesia hasil kerja sama APJII dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo.

“Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, 82,6% penduduk di daerah tertinggal telah terhubung dengan internet,” kata Sekretaris Umum Zulfadly Syam di Gedung Cyber, Selasa (17/9/2024).

Adapun, dari angka 82,6% tersebut Zulfadly menyampikan bahwa total masyarakat daerah tertinggal yang terhubung dengan internet sebanyak 8.114.273 pengguna.

Angka ini, mengacu kepada data yang dikeluarkan pemerintah bahwa total penduduk yang berada di daerah tertinggal sebanyak 9.823.575 jiwa.

“Pada tahun 2024, diperkirakan 82,6% penduduk daerah tertinggal, sekitar 8.114.273 pengguna dari total 9.823.575 jiwa, telah memiliki akses internet. Angka ini mencakup Kabupaten Nunukan dan Kepulauan Talaud,” ujarnya.

Di sisi lain, Zulfadly menuturkan bahwa masih terdapat 17,4% masyarakat di daerah tertinggal yang belum memiliki akses internet.

Maka dari itu, Zulfadly menyampaikan hal tersebut menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi pihaknya dan juga pemerintah.

“Namun demikian, masih ada 17,4% masyarakat yang belum memiliki akses internet, dan ini merupakan tantangan besar yang harus kita atasi bersama,” ucap Zulfadly.

Zulfadly pun mencatat, terdapat 3 alasan tertinggi masyarakat daerah tertinggal memakai internet. Pertama, karena ingin mengakses sosial media, mengakses informasi berita, dan mengakses konten hiburan.

Perlu diketahui, APJII dan BAKTI Kominfo meluncurkan hasil survei Penetrasi Pengguna Internet di Daerah Tertinggal dan profil pasar ISP di Indonesia.

Survei ini bertujuan untuk memperoleh wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang pengembangan infrastruktur internet di daerah tertinggal, serta memberikan gambaran mengenai kondisi dan kebutuhan penyedia layanan internet (ISP) di pasar Indonesia.

Survei ini melibatkan 1.950 responden dari 64 kabupaten di daerah tertinggal, serta 322 ISP.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper