Penetrasi Internet Meningkat, Pengguna E-Commerce UMKM Diramal Terkerek

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 30 September 2024 | 18:10 WIB
Social Commerce/
Social Commerce/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kalodata, platform analisa social commerce, menilai peningkatan penetrasi internet di Tanah Air akan mendorong pertumbuhan jumlah pengguna e-commerce untuk segmen pebisnis dan UMKM, yang berdampak pada platform analisa. 

Diketahui, dalam 10 tahun terakhir penetrasi internet telah meningkat dari 38% menjadi 78% pada 2023. Angkat tersebut diproyeksikan tumbuh menjadi 86% pada 2030. 

Sejalan dengan penetrasi internet yang tumbuh, jumlah UMKM dan pebisnis yang makin erat dengan e-commerce akan bertambah. Kalodata pun meyakini jumlah pelanggan mereka meningkat.  

Kalodata merupakan platform analisa data  e-commerce TikTok  yang memungkinkan para pelaku bisnis, influencer,  dan organisasi untuk  mengoptimalkan  strategi konten dan  perencanaan bisnis dengan memperoleh wawasan yang mereka dapat.   

Co-founder dan COO Kalodata Lawrence Guo mengatakan Kalodata saat ini beroperasi di 8 negara yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. Secara total jumlah pengguna mereka mencapai lebih dari 1 juta pengguna di seluruh dunia, dengan 300.0000 diantaranya berada di Indonesia. 

Guo optimistis Kalodata dapat merangkul lebih banyak pengguna tahun depan seiring dengan penetrasi internet di Indonesia yang makin luas. 

“Potensi pertumbuhan pengguna Kalodata di Indonesia hingga 2 kali lipat pada 2025 sangat mungkin terjadi, mengikuti beberapa faktor seperti peningkatan penetrasi internet, pertumbuhan UMKM dan bisnis online, serta makin meningkatnya kesadaran pelaku e-commerce akan pentingnya data untuk membuat keputusan yang lebih baik,” kata Guo kepada Bisnis, Senin (30/9/2024).

Tidak hanya itu, lanjut Guo, untuk mengejar pertumbuhan tersebut Kalodata juga akan memperkuat kemitraan untuk memperluas jangkauan ke komunitas lokal. Kemudian, meningkatkan kesadaran pelaku ecommerce akan pentingnya data dengan melakukan edukasi, webinar, dan publikasi konten. 

“Perusahaan juga menyesuaikan produk dan layanan kalodata agar lebih cocok untuk pasar indonesia, serta selalu sadar dengan perkembangan teknologi terbaru termasuk di dalamnya mengadopsi teknologi baru seperti AI,” kata Guo. 

Guo menuturkan Kalodata memilki fitur chatbot kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan AI untuk bertanya mengenai strategi dan trending terbaru di TikTok. Perusahaan akan terus memperluas fitur AI tersebut sehingga lebih mumpuni dan tepat. 

“Kami juga terus memperkuat tim Lokal agar dapat memberikan dukungan lebih baik kepada pengguna,” kata Guo. 

Guo mengatakan Kalodata belum lama menggelar Kalodata Indonesia Social Commerce Conference (KISCC) 2024, dengan tema "Unboxing E-commerce Excellence”. 

KISCC 2024 menyatukan edukasi teknis social commerce dengan analisis data algoritma untuk meraih hasil maksimal di TikTok Shop.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper