Anggaran Sistem Peringatan Kebencanaan, Kemenkominfo: Tidak Sampai Rp1 Miliar

Rika Anggraeni
Rabu, 2 Oktober 2024 | 09:26 WIB
Gedung Kemenkominfo/ Bisnis.com - Rika Anggaraeni
Gedung Kemenkominfo/ Bisnis.com - Rika Anggaraeni
Bagikan

Cara Kerja

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan ini akan muncul di tv digital dan akan tersebar secara masif dan cepat.

“Efektivitasnya jauh berlipat ganda dari itu. Jadi ketika BMKG mengeluarkan info 3 menit setelah gempa atau 2 menit setelah gempa, itu langsung muncul di televisi digital. Ini yang kelebihan, keunggulan yang disampaikan Kemenkominfo,” ungkap Daryono.

Namun, Daryono menjelaskan bahwa gempa dengan berkekuatan kecil tidak masuk ke sistem peringatan dini ini, dan hanya memasukkan peringatan terkait gempa yang memiliki dampak signifkan dan adanya potensi tsunami.

“Karena dengan adanya potensi ancaman waspada, itu tsunami yang kurang dari setengah meter, siaga antara 0,5 meter dan 3 meter, dan awas di atas 3 meter bisa 5–20 meter. Itu dipastikan muncul tv,” ungkapnya.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menuturkan bahwa sistem peringatan dini kebencanaan telah menyelamatkan banyak nyawa orang, termasuk di Jepang. Ini mengingat Negeri Sakura memilik banyak bencana alam, sehingga Jepang mengembangkan banyak teknologi untuk membuat peringatan dini kepada penduduk setempat.

“Setelah gempa bumi atau tsunami terjadi, segera informasi harus dikirimkan ke mana pun, televisi atau ponsel atau lainnya, bahkan di pagi hari. Itu [sistem peringatan dini kebencanaan] telah digunakan pada banyak kesempatan di Jepang,” ungkapnya.

Yasushi melihat bahwa kondisi Jepang juga sama seperti Indonesia yang memiliki banyak bencana alam. Dari sana, pemerintah Jepang berkomitmen akan terus bekerja dengan sistem peringatan dini kebencanaan dengan Indonesia.

“Semoga itu bisa memperbaiki sistem peringatan di sini di negara ini, Indonesia. Jadi ini adalah contoh yang sangat bagus dari kerja sama Indonesia-Jepang,” pungkasnya.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper