Kemenkominfo Pacu Pemerataan Konektivitas di Wilayah 3T, Kaji Optimalisasi 5G

Newswire
Minggu, 13 Oktober 2024 | 01:14 WIB
Pekerja beraktivitas di depan logo Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di depan logo Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya memaksimalkan penggunaan berbagai teknologi telekomunikasi, termasuk mengkaji potensi adopsi teknologi 5G guna menciptakan pemerataan konektivitas digital yang lebih optimal, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Langkah ini sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045 yang juga didukung oleh program Asta Cita untuk pemerintahan berikutnya yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto pada periode 2024-2029.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi Mochamad Hadiyana mengatakan dalam Asta Cita, terdapat komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Terus komitment untuk memperkuat konektivitas digital dan memastikan penggunaan frekuensi publik sebagai sarana penyebaran informasi yang objektif dan kredibel," jelasnya, Sabtu (12/10/2024).

Kemenkominfo tengah melakukan kajian mendalam yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi, pelaku industri teknologi, operator seluler, perwakilan masyarakat, serta pemerintah guna menilai optimalisasi teknologi 5G yang dapat mempercepat pemerataan digitalisasi di masa depan.

Terbaru, dalam acara bertajuk Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Penggunaan Teknologi Broadband: Skema Pemanfaatan Teknologi 5G, dibahas beberapa teknologi 5G yang berpotensi besar di masa mendatang.

Teknologi seperti 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network dinilai memiliki peluang signifikan untuk meningkatkan konektivitas bagi masyarakat. Kehadiran teknologi 5G ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat perkotaan, tetapi juga menjangkau wilayah perdesaan, khususnya area 3T yang sering kali terpinggirkan.

Hadiyana menambahkan bahwa meski potensi ini ada, realisasinya sangat bergantung pada ketersediaan frekuensi khusus untuk 5G.

“Syarat utamanya adalah ketersediaan frekuensi. Untuk itu, Kementerian Kominfo diharapkan untuk dapat segera menetapkan pita-pita frekuensi untuk 5G,” katanya.

Dengan optimalisasi infrastruktur digital, diharapkan teknologi baru yang muncul dari proses digitalisasi dapat lebih mudah diadopsi. Beberapa di antaranya adalah Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data Analytics, Blockchain, Virtual Reality, serta Augmented Reality.

Dengan memaksimalkan konektivitas digital melalui teknologi-teknologi tersebut, diharapkan tercipta dampak ekonomi digital yang positif, mendukung Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Digital 2045.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper