Adopsi Teknologi AI, Solusi Perbankan Bidik Masyarakat Underbanked

Rio Sandy Pradana
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:17 WIB
Ilustrasi teknologi AI sektor perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi teknologi AI sektor perbankan. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bisa menjadi salah satu cara untuk membantu sektor perbankan melakukan penetrasi ke masyarakat underbanked di Indonesia.

Director & Country Manager 1datapipe Indonesia Herrias Yusmawan mengatakan hanya sekitar 30% masyarakat Indonesia yang telah mendapatkan akses pinjaman dari perbankan dari total populasi sekitar 200 juta orang.

Menurutnya, sekitar 70 persen dari populasi, atau sekitar 150 juta orang belum memiliki eksposur ke perbankan padahal mereka adalah pasar yang besar. Hal tersebut menjadikan Indonesia punya potensi yang sangat luas dalam hal akses keuangan atau kredit.

"Banyak dari mereka yang terpaksa meminjam dari pinjaman online atau rentenir, yang sering kali memiliki bunga yang sangat tinggi dan risiko yang lebih besar," kata Herrias dalam keterangannya, Rabu (23/10/2024).

Dia menambahkan populasi underbank tidak punya data di kredit biro, sehingga data alternatif bisa dimanfaatkan untuk manajemen resiko kredit agar bank tidak salah dalam memberikan pinjaman dana.

Herrias menjelaskan ada beberapa kriteria yang digunakan oleh bank untuk menilai kelayakan peminjam, antara lain karakter, pendapatan, dan eksposur yang sudah ada. Kredit skor digunakan untuk mengukur karakter dan kemauan seseorang untuk membayar pinjaman.

Pihak bank, tuturnya, tidak memilki gambaran yang utuh dari calon nasabah yang terkategori underbank karena tidak adanya data historis dan profil yang lengkap dari mereka.

Adapun, lanjutnya, tantangan lain yang dihadapi perbankan selain kredit skor adalah menjaga integritas dan kepercayaan pelanggan. Dalam dunia perbankan, data pelanggan sangat sensitif, sehingga menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi adalah hal yang utama.

Menurutnya, bank, fintech, dan perusahaan jasa asuransi harus memanfaatkan inovasi teknologi dan kemitraan strategis untuk mengatasi meningkatnya ancaman penipuan keuangan.

“Melalui identifikasi ancaman yang cepat dan akurat, teknologi AI membantu mencegah pelanggaran data yang memicu penipuan," ujarnya.

AI juga meningkatkan kepatuhan melalui penggunaan pelacakan otomatis terkait penggunaan data dan penegakan langkah-langkah keamanan data. AI membantu bisnis dalam menjaga reputasi mereka serta menghindari denda yang cukup besar.

1datapipe menyebut teknologi AI yang dibutuhkan berupa skor kredit yang komprehensif dengan metrik strategis, untuk melakukan pencegahan penipuan, estimasi pendapatan, dan analisis kredit, dan memberikan gambaran menyeluruh tentang profil pelanggan.

Selain itu, juga ada skor inklusi keuangan hingga teknologi algoritma pengelompokan yang mampu mengenali pola dan tren di antara berbagai tingkat risiko.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper