Startup Disebut Kejar Untung di MBG, Pengamat Was-was Kualitas Makanan Turun

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 25 November 2024 | 10:45 WIB
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Keterlibatan startup digital di program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikhawatirkan membuat kualitas makanan yang diberikan kepada penerima manfaat menurun. Startup sebagai perusahaan swasta mengejar untung berpotensi membuat kualitas makanan yang diberikan kurang optimal. 

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda mengatakan keterlibatan layanan pengantaran swasta akan menambah biaya program MBG yang terbatas. Langkah ini dikhawatirkan bakal mengorbankan kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada para peserta.  

“Dengan anggaran yang sangat terbatas, akan mengurangi kualitas makan bergizi-nya. Kecuali jika startup tersebut ingin masuk ke dalam program secara sukarela tanpa ada biaya sepeserpun. Tapi jika ada biaya, saya rasa mengurangi kualitas makanan,” kata Huda kepada Bisnis, Senin (25/11/2024). 

Adapun mengenai tantangan lainnya saat melibatkan perusahaan teknologi di program MBG, kata Huda, kesiapan digital pada masing-masing daerah. 

Huda menilai ketimpangan digital di Indonesia masih sangat luas. Dia juga mengidentifikasi tiga aspek hambatan saat melibatkan perusahaan teknologi dalam MBG. 

Aspek pertama adalah aspek infrastruktur yang masih terjadi blind spot (kosong sinyal) di beberapa daerah terutama di Indonesia timur. Beberapa desa di kawasan Indonesia timur masih belum tercover sinyal internet yang kuat. 

Selanjutnya, kata Huda, aspek sumber daya manusia yang saya yakin tidak semua pendidik ataupun aktor di daerah yang terlibat paham menggunakan internet untuk keperluan program tersebut. 

“Ketiga, penggunaan internet untuk aktivitas ekonomi juga masih kurang termasuk untuk program makan siang gratis. Akibatnya operasional dari mitra transportasi online akan sangat terbatas,” kata Huda. 

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab Indonesia terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis. Keduanya menawarkan skema pemesanan yang berbeda dengan sejumlah pertimbangan. Kemudian, setiap porsi makanan yang akan dibagikan kepada penerima manfaat memiliki nilai sebesar Rp15.000, sudah termasuk ongkos pengantaran. 

GOTO dan GRAB menjamin kualitas yang diberikan terjaga karena melibatkan beberapa pihak untuk mengontrol standar kualitas makanan. 

Chief of Public Policy and Government Relation GoTo Group Ade Mulya mengatakan demi menjamin kualitas makanan dan penyajiannya, GOTO sudah menyiapkan standar operasional yang rigid untuk memastikan makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi yang baik dan juga aman untuk dikonsumsi oleh para siswa penerima. 

Program MBG CSR GoTo di setiap sekolah telah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan setempat untuk memastikan setiap porsi makanan yang diberikan ke siswa memenuhi gizi dan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak. 

“UMKM yang terlibat juga dipastikan memenuhi standar higienitas dan keamanan yang disertifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),” kata Ade kepada Bisnis, Kamis (21/11/2024). 

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper