Pelanggan Tak Perlu Migrasi Pasca XL Axiata & Smartfren Lakukan Merger

Lukman Nur Hakim
Kamis, 12 Desember 2024 | 01:00 WIB
XL Axiata (EXCL) memastikan tidak ada migrasi pelanggan pasca merger dengan Smartfren Telecom (FREN) dan PT Smart Tel. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
XL Axiata (EXCL) memastikan tidak ada migrasi pelanggan pasca merger dengan Smartfren Telecom (FREN) dan PT Smart Tel. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memastikan tidak ada migrasi pelanggan pasca merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel.

Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood mengatakan terkait jaringan dan layanan pasca merger, pihaknya memastikan pelanggan tidak perlu melalukan migrasi untuk mendapatkan layanan.

“Jadi kita tidak mengganggu status quo terhadap proposisi pelanggan untuk 3 jaringan,” kata Vivek dalam sesi konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

Di tempat yang sama, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa penggabungan perusahaan ini tidak menggabungkan dua atau tiga pelanggan menjadi satu kesatuan.

Maka dari itu, Dian membebaskan para pelanggan XL saat ini untuk menggunakan layanan sesuai yang mereka inginkan.

“Jadi kami tidak akan memaksa pelanggan untuk membeli dari salah satu perusahaan, seperti XL, Smartfren, dan lain-lain,” ucap Dian.

Diberitakan sebelumnya,  PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).

Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.

XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

“Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Ibad Durrohman
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper