Tren Tantangan dan Ancaman Keamanan Siber di 2025, Paling Utama AI

Lukman Nur Hakim
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:28 WIB
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Bagikan

6. Meningkatnya Pentingnya Keamanan Rantai Pasokan

Serangan terhadap rantai pasokan terus meningkat, dengan penyerang memanfaatkan kerentanannya untuk mengekspos data perusahaan. 

Pada 2025, organisasi perlu mengadopsi teknologi berbasis AI untuk memantau dan memeriksa kerentanannya, serta memperkuat protokol keamanan dengan vendor pihak ketiga guna memitigasi potensi ancaman yang datang dari luar.

7. Menyeimbangkan Keamanan dan Pengalaman Pengguna

Menjaga keseimbangan antara keamanan yang ketat dan pengalaman pengguna yang mulus menjadi tantangan besar. Sistem manajemen akses yang berbasis konteks yang dapat menyesuaikan kontrol akses berdasarkan perilaku, lokasi, dan perangkat pengguna akan semakin penting dalam menjaga kenyamanan pengguna tanpa mengorbankan keamanan.

8. Keamanan Cloud dan Risiko Kesalahan Konfigurasi

Dengan semakin banyak perusahaan yang beralih ke cloud, risiko kesalahan konfigurasi meningkat. Pengaturan yang salah dapat membuka celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. 

Perushaan perlu memastikan bahwa strategi keamanan cloud mereka mencakup audit berkelanjutan, manajemen akses yang tepat, serta otomatisasi untuk mendeteksi kesalahan konfigurasi sebelum menjadi masalah besar.

9. Ancaman Serangan Internal

Pekerjaan jarak jauh dan penggunaan alat AI yang semakin luas memperbesar risiko ancaman internal. Karyawan yang tidak sengaja membocorkan data sensitif atau yang terpapar pada rekayasa sosial berbasis AI dapat memberikan pintu masuk bagi penyerang.

Pendekatan keamanan berbasis zero-trust, pemantauan berkelanjutan, dan pelatihan karyawan tentang potensi ancaman ini menjadi kunci untuk mengurangi risiko serangan dari dalam.

10. Mengamankan Tepi dalam Dunia yang Terdesentralisasi

Dengan semakin berkembangnya komputasi tepi, risiko keamanan juga meningkat. Banyak perangkat edge yang berada di luar perimeter keamanan terpusat dan mungkin memiliki perlindungan yang lebih lemah. 

Mengamankan perangkat edge membutuhkan solusi berbasis AI yang dapat mendeteksi anomali dan mengimplementasikan respons ancaman secara real-time tanpa mengurangi kinerja. Penggunaan enkripsi kuat dan sistem deteksi otomatis di perangkat edge akan semakin diperlukan pada tahun 2025.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper