AwanTunai Raih Pendanaan US$60 Juta, Perluas Akses Pembiayaan UMKM

Rio Sandy Pradana
Jumat, 10 Januari 2025 | 08:27 WIB
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - AwanTunai telah mengumpulkan pendanaan utang (debt financing) hingga sebesar US$60 juta melalui putaran pembiayaan sindikasi yang dipimpin oleh investor asal Amerika Serikat, Accial Capital.

Startup fintech yang berfokus pada ekosistem rantai pasok fast moving consumer goods (FMCG) tersebut menyebut pendanaan tersebut melibatkan beberapa perusahaan jasa keuangan global seperti Variant Investments, Developing World Markets (DWM), Swiss responsAbility, Symbiotics, dan Saison Investment Management.

CEO & Co-founder AwanTunai Dino Setiawan mengatakan pendanaan utang bertujuan mempercepat rencana dalam meningkatkan operasi, memperluas portofolio pinjaman, meningkatkan penyaluran pinjaman, dan memperluas akses pembiayaan bagi UMKM.

“AwanTunai berfokus pada penyediaan solusi kredit yang terjangkau dan fleksibel bagi UMKM tradisional di Indonesia, khususnya dalam rantai pasok FMCG yang melibatkan warung, grosir, toko kelontong, dan distributor,” kata Dino dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Dia menambahkan layanan yang ditawarkan meliputi pembiayaan pembelian stok atau inventaris toko, pemesanan online terintegrasi, dan solusi manajemen inventaris untuk grosir.

Dino menuturkan, AwanTunai menjembatani kesenjangan pembiayaan untuk UMKM, menawarkan solusi kredit yang fleksibel untuk bisnis yang belum terlayani, membuka peluang untuk pertumbuhan dan ketahanan.

Menurutnya, dengan menyediakan pembiayaan yang terjangkau, memungkinkan usaha kecil untuk meningkatkan arus kas, berinvestasi dalam teknologi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas - memperkuat ekosistem rantai pasokan Indonesia.

Dia berpendapat UMKM di Indonesia menghadapi kesenjangan pembiayaan sebesar US$165 miliar, sehingga banyak usaha kecil yang tidak terlayani oleh sistem perbankan tradisional.

AwanTunai yang didirikan pada 2017 oleh Dino Setiawan, dan Rama Notowidigdo, telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp1 triliun per bulan dengan target meningkat menjadi Rp3 triliun pada akhir 2025. Perusahaan ini mengeklaim suku bunga mereka sekitar 2%.

"Berbeda dengan banyak pemain fintech lainnya yang mendiversifikasi produk dan wilayah operasional bahkan hingga ke manca negara, kami tetap fokus pada satu sektor dengan permintaan tinggi, yaitu FMCG di Indonesia. Strategi ini menjadi kunci keberhasilan kami," ujar Dino.

AwanTunai didukung oleh Insignia Ventures Partners, International Finance Corporation (IFC), Global Brain, BRI Ventures, dan OCBC Ventura, serta sejumlah investor lainnya. Hingga saat ini, AwanTunai telah mengumpulkan lebih dari US$50 juta dalam pendanaan ekuitas dan lebih dari US$100 juta dalam pendanaan utang dari berbagai investor global.

Pada Maret 2024, AwanTunai menutup putaran pendanaan Seri B senilai US$27,5 juta yang dipimpin oleh kelompok perbankan global dan investor negara, termasuk Norfund, MUFG Innovation Partners (MUIP) dari Jepang, dan OP FinnFund, dana dampak dari Finlandia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper