Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan menerapkan kesetaraan harga layanan untuk mengantisipasi ‘kanibalisme’ produk ketika perusahaan hasil merger XLSmart beroperasi.
CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan nantinya produk XL dan Smartfren akan berjalan bersamaan. Tidak ada produk yang ditutup setelah merger terlaksana.
Secara merek, XL Axiata dan Smartfren akan menggarap seluruh segmen pasar. Namun, untuk produk layanannya akan memiliki pembagian segmen dengan besaran kuota yang ditentukan bersama.
Sebagai contoh, untuk produk seharga Rp50.000 per bulan, XL dan Smartfren masing-masing akan mengeluarkan produk tetapi dengan besar giga yang telah disepakati agar tidak saling merugikan atau menghindari ‘kanibalisme’ di mana dua produk perusahaan saling ‘memakan’ di pasar yang sama.
“Kalau produk yang satu toxic atau murah sekali maka akan rugi dan semuanya turun. Tetapi bahwa mereka akan pindah dari Rp50.000 menjadi Rp100.000, itu tidak apa-apa,” kata Andrijanto kepada Bisnis, dikutip Senin (20/1/2025).
Diketahui, pada akhir September 2024, jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,6 juta, sedangkan Smartfren mencapai 34,7 juta. Jika digabungkan, jumlah pelanggan kedua perusahaan ini mencapai 93,3 juta.
Jutaan pelanggan tersebut diraih dari masing-masing produk anggalan keduanya.
Andrijanto mengatakan secara produk, rerata pendapatan per pelanggan yang dibukukan (ARPU) Smartfren hakikatnya sangat besar karena jaringan Smartfren tidak ada di semua tempat. Sebagai contoh, di Jawa Tengah, perusahaan sangat kuat.
“Jika kami hanya mengukur di Jawa Tengah, ARPU kami tinggi,” kata Andrijanto.
Namun, lanjut Andrijanto, ketika ARPU dihitung secara nasional jadi seolah-olah turun. Smartfren melayani produk premium pada suatu wilayah dan nonpremium pada wilayah lain.
Segmentasi pasar merek perusahaan seluler, kata Andrijanto, tidak ada. Tetapi, secara produk seluler, ada. Pergeseran antar segmen juga dinamis.
“Saat lebaran ARPU tiba-tiba naik, tetapi mungkin karena tenaga migran, pindah lagi dan hanya beli yang bulanan. Segmen itu dinamis,” kata Andrijanto.
Benefit
Andrijanto mengatakan bagi pelanggan Smartfren merger kedua perusahaan memberi angin segar karena jaringan makin luas. Penggabungan layanan membuat para pelanggan dapat terhubung dengan jaringan Smartfren di manapun mereka berada.
Cakupan layanan yang makin luas dan ketersediaan jaringan internet yang makin lebar menjamin konektivitas yang mereka terima tetap prima.
“Pelanggan Smartfren menikmati, sementara itu untuk pelanggan XL Axiata agar tetap optimal, bisa disiasati dengan menambah kapasitas karena ada 30% jaringan kami yang redundansi. Jaringan yang redundansi akan dialihkan untuk memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas,” kata Andrijanto.