Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. menilai kehadiran sertifikasi digital berskala global akan membuat mahasiswa makin bernilai di tengah era digital.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Nusa Tenggara.
Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet.
Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital.
Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global.
“Jika ingin lebih meningkat lagi, bisa punya sertifikasi internasional, bisa ikutan di programnya KomDigi, DTS, Digital Talent Scholarship. Jadi bisa akses di situ. Modulnya ada di 300-500 jam, kemudian nanti bisa dapat sertifikasi internasional,” kata Steve dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025).
Diketahui, ini bukan kali pertama Indonesia menggelar literasi digital di wilayah Indonesia Timur.
Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Sebanyak 600 talenta digital di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan sekitarnya terlibat dalam acara tersebut.
Melalui acara literasi digital di daerah terluar Indonesia ini Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.
Pasalnya, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia. Apalagi saat ini ada kesenjangan dalam jumlah talenta digital dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030.
Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta.
Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru. Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang. Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah.
Literasi digital yang diberikan pun beragam tingkatkannya mulai dari pemula hingga advance. Pada tingkat pemula pelatihan diberikan dengan memperkenalkan internet dan hal-hal yang dapat dilakukan lewat fitur-fitur yang terdapat di internet.
“Dahulu mau bikin image, mau bikin gambar harus belajar Adobe Photoshop. Sekarang pake ChatGPT, dan lain sebagainya bahkan sekarang mau pake brand yang lain juga bisa. Gampang sekali. Create image. Nah ini yang penting, literasinya,” kata Steve.
Indosat juga memberikan pelatihan tentang cara mengoptimalkan kecerdasan buatan untuk membantu produktivitas. Mengungkap peran AI dalam membantu memudahkan kehidupan sehari-hari.
Indosat juga aktif dalam membangun komunitas yang mempertemukan para talenta digital sehingga masing-masing talenta dapat saling bertukar pengalaman dan pengetahuan.
“What next? Nah ini what next-nya yang harus dipikirin secara bersama-sama mungkin sebagai satu ekosistem. Kami juga dari Indosat terus mendukung perkembangan UMKM,” kata Steve.