Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pengguna Samsung Galaxy S25 Ultra dan S25+ mengeluhkan masalah pengisian daya yang lambat dan tidak stabil saat mencoba menggunakan fitur pengisian cepat 45W. Smartphone yang baru rilis bulan lalu tersebut banjir kritikan.
Dilansir dari Phone Arena, Selasa (18/2/2025), pengguna awalnya berharap Samsung S25 bekerja mulus, apalagi pesaing seperti OnePlus 13 sudah menawarkan pengisian 80W di AS dan 100W di seluruh dunia.
"Charger yang dulu bisa mengisi daya cepat di Galaxy flagship saya sebelumnya, sekarang tidak berfungsi di S25. Butuh waktu berjam-jam untuk mengisi daya sampai level yang lumayan," keluh seorang pengguna bernama Anthara di forum komunitas Samsung.
Anehnya, masalah ini tetap muncul meski di layar ponsel tertulis "Super Charging 2.0". Beberapa pengguna bahkan melaporkan Galaxy S25 Ultra atau Plus mereka menolak diisi daya, dan terus menerus berganti antara kondisi terhubung dan terputus.
"Masalah ini bahkan terjadi pada orang-orang yang pakai charger resmi Samsung 45W dengan kabel USB-C 5A bawaan," ujar Brangusler di Reddit.
Android Police melaporkan untuk mengatasi masalah ini pengguna mematikan fitur pengisian cepat. Dengan begitu, ponsel akan mengisi daya dengan adaptor 45W, tetapi tentu saja lebih lambat.
Masalah ini tidak mempengaruhi pengisian daya nirkabel. Masalah ini hanya terjadi pada pengisian daya kabel di S25+ dan S25 Ultra. Sementara itu, pengisian daya di Galaxy S25 biasa berfungsi normal, meskipun hanya mendukung pengisian daya 25W.
Sebelumnya, Informan teknologi Yogesh Brar mengeluhkan kinerja Galaxy S25 yang memiliki panas berlebih.
Samsung Galaxy S25 Series ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 8 Elite, yang diklaim 40% lebih cepat dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 yang digunakan di Galaxy S24.
Namun, peningkatan performa ini tampaknya diikuti dengan masalah overheating, yang membuat perangkat terasa panas saat penggunaan rutin.
Pada waktu yang berbeda, pengguna smartphone Samsung geram dan melayangkan petisi kepada Samsung Mobile atas rencananya dihilangkanya fitur bluetooth pada S Pen Samsung Galaxy S25 Bluetooth.
Pemilik dan pengelola situs berita khusus Samsung SammyGuru, Jeff Springer, menjadi inisiator yang meluncurkan petisi Change.org sebagai tanggapan atas keputusan Samsung menghapus Bluetooth dari S Pen S25 Ultra, yang sebelumnya memungkinkan kendali jarak jauh terhadap UI dan kamera.
Dilansir dari Tech Radar, petisi ini mendapat perhatian dengan lebih dari 3.200 tanda tangan dibubuhkan secara digital.
Jeff menuntut Samsung Mobile untuk memperkenalkan kembali [Bluetooth] S Pen untuk Galaxy S26 Ultra. Dalam uraian petisi tersebut, Jeff menuliskan kekesalannya terhadap keputusan Samsung.
“Bagi saya, dan banyak orang lain, fitur ini bukan sekadar hal baru – ini adalah alat fungsional dan penting yang membedakan Samsung Galaxy dari telepon pintar lain di pasaran. Kami mohon Samsung Mobile untuk mendengarkan basis pengguna mereka dan memasukkan umpan balik yang bermanfaat ke dalam proses pengembangan produk mereka,” tulis Jeff dikutip Jumat (31/1/2025).
Diketahui Samsung berencana menghapus fitur bluetooth di S Pen. Sebuah catatan kaki di blog resmi Samsung mengisyaratkan perusahaan akan menjual S Pen berkemampuan Bluetooth secara terpisah, yang kemudian mendapat protes dari para penggunanya dan dianggpa sebagai sebuah kesalahan.