Google Uji Coba Mesin Pencarian Berbasis AI

Lukman Nur Hakim
Kamis, 6 Maret 2025 | 14:38 WIB
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris
CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai saat wawancara di kampus Googles Bay View, California, Amerika Serikat pada Rabu (1/5/2024). / Bloomberg-David Paul Morris
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Alphabet, perusahaan induk Google, meluncurkan versi eksperimental terbaru dari mesin pencariannya. Google sepenuhnya menghilangkan 10 tautan biru tradisional yang biasa muncul di hasil pencarian, menggantinya dengan ringkasan dari AI.

Melansir Reuters, Kamis (6/3/2025) fitur baru ini tersedia untuk pelanggan Google One AI Premium dan dapat diakses melalui halaman hasil pencarian dengan memilih tab berlabel "Mode AI," yang muncul di samping opsi lainnya seperti Gambar dan Peta.

"Kami telah mendengar dari pengguna berpengalaman bahwa mereka menginginkan respons AI untuk lebih banyak pencarian mereka," kata Robby Stein, wakil presiden produk Google.

Google One AI Premium, yang dipatok dengan harga $19,99 per bulan, menawarkan penyimpanan cloud tambahan dan akses eksklusif ke berbagai fitur AI. 

Saat ini, Google sudah menampilkan ringkasan AI pada hasil pencarian di lebih dari 100 negara, yang sering kali muncul di atas tautan biru tradisional yang mengarah ke halaman web terkait. Google pertama kali mulai menambahkan iklan pada ringkasan AI tersebut pada bulan Mei tahun lalu.

Dengan fitur Mode AI, pengguna akan melihat ringkasan AI yang lebih komprehensif, lengkap dengan hyperlink ke halaman web yang dirujuk. Sementara itu, 10 tautan biru tradisional digantikan oleh bilah pencarian untuk memudahkan pengguna mengajukan pertanyaan lanjutan.

Mode AI ini didukung oleh versi khusus dari model Gemini 2.0 yang memiliki kemampuan penalaran lebih tinggi, sehingga lebih siap dalam menangani pertanyaan yang lebih kompleks. 

Pendapatan Alphabet yang diperkirakan mencapai US$350 miliar pada tahun 2024 sebagian besar didorong oleh iklan pencarian. Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan besar dari para pesaing AI, terutama OpenAI yang didukung Microsoft. 

Pada bulan Oktober lalu, Microsoft memperkenalkan fungsi pencarian berbasis ChatGPT ke dalam produk mereka.

Integrasi AI ke dalam sistem pencarian Google menjadi fokus utama perusahaan ini, menurut Ruth Porat, Kepala Investasi Alphabet, yang menyebutkan ini sebagai taruhan terbesar perusahaan pada konferensi Reuters NEXT pada bulan Desember.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper