Pengusaha Sebut Jawa Tengah Potensial untuk Wilayah Data Center RI

Rika Anggraeni
Rabu, 16 April 2025 | 12:43 WIB
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Asosiasi Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC) Budihardjo Iduansjah menyebut Jawa Tengah menjadi provinsi yang memiliki potensi untuk menjadi industri pusat data (data center).

Sebab, Budihardjo mengungkap Jawa Tengah memiliki tanah yang luas, sehingga cocok untuk industri teknologi.

“Pak Gubernur [Ahmad Luthfi], ini sangat tepat Pak Luthfi, izin Pak Gubernur, Jawa Tengah itu mempunyai tanah yang sangat luas,” kata Budihardjo dalam acara Indonesia Investment Summit, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Menurut Budihardjo, pemindahan berbagai jenis industri, termasuk teknologi, ke Jawa Tengah dianggap sebagai langkah yang tepat. Bahkan, lanjutnya, Jawa Tengah juga bisa didorong untuk pengembangan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).

“Jadi sangat tepat untuk industri pindah ke Jawa Tengah, industri apa saja, dan termasuk tadi ada diskusi juga data center, itu kan adalah hal-hal Artificial Intelligence, itu semua juga momentum yang tepat,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan bahwa salah satu jaminan investor adalah terkait keamanan dan ketertiban, termasuk jaminan hukum.

Dia menyampaikan bahwa tidak ada investor dari negara mana pun yang ingin diganggu oleh premanisme. Eks Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah itu pun mengeklaim wilayahnya tidak terjadi aksi premanisme.

“Indikasinya tidak ada kawasan industri kita yang terjadi malpraktik terkait dengan upeti, premanisme, minta-minta. Nggak ada, semuanya rule of law, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ujar Luthfi.

Bahkan, Luthfi menyatakan jika terjadi aksi premanisme di Jawa Tengah, pintu rumahnya terbuka lebar untuk para pelapor.

“Langsung, boleh [melapor], jadi rumah Gubernur rumah rakyat,” imbuhnya.

Luthfi menambahkan bahwa Jawa Tengah terbuka untuk setiap investor, baik dari China hingga Hong Kong. Sebab, dia mengeklaim Jawa Tengah memiliki infrastrukutur, tempat wisata, sumber daya manusia (SDM), hingga biaya yang murah untuk SDM.

“Jadi apa yang kurang? Itu sangat menarik, makanya datang, kalau nggak datang, rugi,” pungkasnya.

Sebalumnya, Perusahaan infrastruktur digital, Equinix, mengungkap kebutuhan industri pusat data (data center) Indonesia terhadap sumber daya manusia (SDM) meningkat hingga 36% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Managing Director, Equinix Indonesia Haris Izmee mengatakan ekonomi digital saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan mengutamakan tiga aspek utama, yakni kecepatan, skalabilitas, dan kecerdasan. 

Kemajuan dalam teknologi seperti AI generatif, analitik real-time, dan hiper-konektivitas menjadikan pusat data menjadi primadona, yang membuat kebutuhan terhadap talenta yang memahami industri ini terus meningkat. 

Haris menuturkan pusat data berperan sebagai mesin utama yang mendukung pemrosesan, penyimpanan, dan pengamanan data yang mendorong kemajuan teknologi global. 

Haris menyebut, pada 2024 dan 2025, 20 perusahaan pusat data terkemuka mengumumkan investasi senilai US$734 miliar atau sekitar Rp12.100 triliun untuk memperluas dan memperkuat infrastruktur mereka.

“Inilah alasan industri pusat data mengalami peningkatan pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Haris dalam keteranganya dikutip, Rabu (26/3/2025).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper