XLSmart
PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart), entitas hasil merger XL Axiata dan Smartfren saat ini masih mengoperasikan spektrum frekuensi sebesar 152 MHz untuk melayani 94,5 juta pelanggan. Spektrum frekuensi tersebut berasal dari 90 MHz milik XL Axiata (15 MHz/900 MHz, 45 MHz/1800 MHz, dan 30 MHz/2100 MHz) dan 62 MHz milik Smartfren (22 MHz/850 MHz dan 40 MHz/ 2300 MHz). Namun, pada Januari 2027, jumlah tersebut akan berubah karena XLSmart harus mengembalikan 2x7,5 MHz di pita 900 MHz kepada Komdigi.
Sebelum merger, XL Axiata dan Smartfren terus memperluas layanan yang dimiliki dan menjangkau daerah baru.
Pada 2024, jumlah base transceiver station (BTS) XL Axiata mencapai 165.000 unit, termasuk 110.000 BTS 4G. Jumlah ini meningkat 4% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, Smartfren memiliki 46.000 base transceiver station (BTS) 4G LTE hingga September 2024. BTS tersebut tersebar di 288 kota di Indonesia dan menjangkau lebih dari 80 persen populasi.
XLSmart mengungkapkan harga layanan terjangkau dan jaringan berkualitas menjadi senjata andalan perusahaan dalam bertarung di tengah industri telekomunikasi yang ketat.
Presiden Direktur dan CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan penggabungan dua entitas besar ini memberikan keunggulan signifikan, terutama dalam hal jangkauan dan kapasitas jaringan.
Menurut Rajeev, hal ini akan membuka jalan bagi peningkatan kualitas layanan pelanggan, khususnya di sisi konektivitas di Indonesia.
"Kami juga memanfaatkan peluang dari integrasi jaringan ini. Bahkan, kami menyebutnya transformasi jaringan," kata Rajeev di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Rajeev menambahkan, skala besar dari entitas gabungan ini memberi keunggulan kompetitif yang signifikan bagi XLSmart.
Namun, Rajeev mengatakan bahwa fokus utama perusahaan tetap pada menyediakan layanan yang terjangkau dan berbeda dari kompetitor.
“Inti dari apa yang kami lakukan, memastikan bahwa kami memiliki layanan yang terjangkau, kami memiliki layanan yang sangat berbeda dari pesaing, fokus itu akan terus berlanjut,” ujar Rajeev.
China Telecom juga menjadi salah satu kekuatan XLSmart. Raksasa telekomunikasi asal China itu telah bekerja sama dengan Smartfren. China Telecom merupakan salah satu contoh perusahaan yang akan menjadi rujukan XL Smart nantinya. Beberapa solusi yang dimiliki perusahaan telekomunikasi tersebut dapat diadopsi di Tanah Air.
Diketahui China Telecom merupakan salah satu operator telekomunikasi terbesar di China. Pada kuartal III/2024, perusahaan tersebut membukukan pendapatan 126,7 juta RMB, dengan EBITDA 34,2 juta RMB.
Smartfren dan China Telecom telah menjalankan kerja sama dengan membentuk perusahaan gabungan bernama ASICS. Perusahaan tersebut menawarkan solusi kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan smart city.
Smartfren dan China Telecom membentuk galeri di Smartfren Technology, Jakarta Pusat, yang memperlihatkan solusi-solusi kecerdasan buatan milik China Telecom dan Smartfren.