Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI menyetujui akuisisi Windsurf, platform pengkodean berbasis kecerdasan buatan, dengan nilai sekitar US$3 miliar atau Rp49,4 triliun (asumsi kurs Rp16.484).
Melansir dari Reuters, Selasa (6/5/2025) berdasarkan laporan Bloomberg yang berasal dari sumber anonim yang mengetahui negosiasi tersebut kesepakatan ini belum sepenuhnya ditutup.
Windsurf, yang sebelumnya dikenal sebagai Codeium, belakangan ini tengah mengadakan pembicaraan dengan para investor besar seperti General Catalyst dan Kleiner Perkins untuk menggalang dana dengan valuasi yang sama, yakni US$3 miliar.
Valuasi perusahaan ini melonjak signifikan sejak Agustus lalu, ketika putaran pendanaan senilai US$150 juta menempatkan nilai Windsurf pada US$1,25 miliar.
Jika rampung, hal ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah OpenAI dalam mengakuisisi sebuah perusahaan.
Langkah ini juga mempertegas komitmen perusahaan dalam memperkuat kapabilitas pengkodean ChatGPT, yang telah mengalami peningkatan bertahap seiring peluncuran versi model terbaru mereka.
OpenAI dan Windsurf belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini.
OpenAI Dapat Suntikan Dana
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, telah mengumpulkan dana senilai US$6,6 miliar dari investor, yang dapat memberi nilai perusahaan sebesar US$157 miliar dan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan swasta paling berharga di dunia.
Mengutip Reuters pada Kamis (3/10/2024), pendanaan tersebut telah menarik investor modal ventura untuk kembali menggelontorkan dananya ke OpenAI, termasuk Thrive Capital dan Khosla Ventures, serta Microsoft selaku pendukung terbesar OpenAI dan partisipasi baru dari NVIDIA.
Penutupan dana tersebut bertepatan dengan upaya restrukturisasi dan perubahan eksekutif yang sedang dilakukan perusahaan, termasuk kepergian mendadak Chief Technology Officer lamanya, Mira Murati, minggu lalu.
Altimeter Capital, Fidelity, SoftBank, dan perusahaan investasi yang didukung negara Abu Dhabi, MGX, juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan kali ini.