Bisnis.com, JAKARTA - Kolaborasi antara platform digital terus membuka peluang baru bagi pelaku usaha. Bagi para penjual, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hadirnya sistem yang terintegrasi memberikan kemudahan dalam mengelola toko dan memperluas jangkauan pasar.
Inovasi ini turut mendorong pertumbuhan bisnis secara lebih efisien dan terarah. Salah satu contoh adalah Dr Kevin Shoes dan Haibro Official, yang merasakan langsung manfaat dari kemudahan dalam mengelola bisnis mereka di berbagai kanal penjualan.
Dengan adanya integrasi sistem, mereka bisa mengoptimalkan pengelolaan stok dan memperluas jangkauan pasar secara lebih praktis.
“Dr Kevin Shoes memiliki lebih dari 290 SKU, dengan terintegrasinya dasbor mempermudah maintenance stock karena mengurangi human error,” Olivia Limena selaku Owner Dr Kevin kepada Bisnis, Kamis (15/5/2025).
Senada, Arifin selaku Owner Haibro juga mengakui fitur tersebut memudahkan pengelolaan lapak meskipun berada di dua platform. “Sangat membantu dalam efisiensi operasional karena bisa dilakukan dalam satu dashboard sehingga memudahkan pengelolaan,” ujarnya.
Selain itu, dengan terintegrasinya statistik penjualan dan ulasan pelanggan membuat produk lebih kompetitif terutama pada pasar Tiktok Shop yang masih dalam masa inkubasi dibandingkan dengan Tokopedia.
Penjualan melalui toko online kini menjadi pilihan utama para pelaku UMKM. Pasalnya, transaksi di e-commerce terus berkembang dari tahun ke tahun.
Tercatat berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce terus meningkat dari Rp205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp487,01 triliun pada 2024.
Sementara itu, dilansir dari Data Indonesia, berdasarkan laporan We Are Social dan Meltwater, total pengeluaran warga Indonesia untuk belanja online di e-commerce diestimasikan mencapai US$50,2 miliar pada 2024. Jumlah ini meningkat 11,3% atau US$5,1 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/YoY).
Melihat tren tersebut, ikut memanfaatkan inovasi integrasi dasbor Tokopedia dan TikTok Shop akan sangat menguntungkan.
“Seluruh produk kami diaktifkan di kedua platform. Kontribusi peningkatan penjualan sangat terasa pada platform Tiktok Shop setelah integrasi pada bulan Februari, kami melihat perkembangan penjualan daily (off-peak days) yang cukup significant,” ujar Olivia.
Tak berhenti di sana, fitur analitik yang tersemat di dalamnya juga dilengkapi dengan tips dan trik untuk meningkatkan performa penjualan toko. Walhasil, peningkatan omzet menjadi sebuah keniscayaan.
Selain itu, keberadaan fitur Affiliate dalam dasbor Tokopedia dan TikTok Shop juga mempermudah penjual menjangkau ke afiliator.
Olivia menambahkan, “Fitur Affiliate sangat mempermudah reach out effort ke affiliator. Namun, masih dibutuhkan effort melalui third-party maupun melalui personal approach untuk mendapatkan affiliator yang berkomitmen.”
Setali tiga uang, Arifin menilai fitur analitik sangat berguna untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan, termasuk mengeluarkan produk baru yang relevan.
“Kita bisa melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap perilaku customer sehingga dapat membuat keputusan yang tepat seperti mengeluarkan produk baru,” ujarnya.
Sebagai penjual produk fesyen, keputusan untuk mengeluarkan produk baru berdasarkan tren dapat menggenjot penjualan.
Peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal karena berdasarkan data We Are Social dan Meltwater, fesyen menjadi produk yang paling banyak dibeli masyarakat di dunia lewat e-commerce.
Hal itu tercermin dari total pengeluaran belanja online untuk produk fesyen yang diperkirakan sebesar US$771 miliar sepanjang tahun lalu.