Trump Bakal PHK Sepertiga Pegawai NASA Tahun Depan, Anggaran Dipangkas 24%

Pernita Hestin Untari
Kamis, 5 Juni 2025 | 12:04 WIB
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Al Drago
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump berencana memangkas anggaran National Aeronautics and Space Administration (NASA) secara drastis pada tahun fiskal 2026. 

Pemerintahan Trump disebut akan melakukan pemangkasan anggaran sebesar 24% dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hampir sepertiga karyawan NASA. Rencana tersebut terungkap dalam dokumen anggaran rinci yang dirilis Gedung Putih pada 30 Mei lalu.

Melansir laman Live Science pada Kamis (5/6/2025) dalam anggaran tersebut, NASA hanya akan menerima dana sebesar US$18,8 miliar pada 2026, turun dari US$24,8 miliar pada tahun sebelumnya. 

Ini merupakan pemotongan anggaran satu tahun terbesar dalam sejarah NASA. Menurut The Planetary Society, dana tersebut merupakan level terendah NASA sejak tahun 1961 jika disesuaikan dengan inflasi.

Pemotongan paling besar menyasar program sains NASA, yang akan turun hampir 47% menjadi US$3,9 miliar. Akibatnya, sejumlah misi penting akan dibatalkan, termasuk Mars Sample Return. 

Ini merupakan proyek ambisius untuk membawa pulang sampel Mars yang telah dikumpulkan rover Perseverance. Misi lainnya yang terancam dihentikan adalah New Horizons yang merupakan penjelajah sistem tata surya luar yang pernah melintasi Pluto, Juno (pengorbit Jupiter), Mars Odyssey, MAVEN, dan kerja sama NASA dalam proyek Rosalind Franklin milik Badan Antariksa Eropa.

“Secara keseluruhan, anggaran ini bertujuan membatalkan 41 proyek sains atau sepertiga dari keseluruhan portofolio sains NASA. Proyek-proyek ini unik dan akan membutuhkan miliaran dolar untuk diganti,” tulis The Planetary Society dalam pernyataannya. 

Meski demikian , Teleskop Luar Angkasa Nancy Grace Roman yang sangat dinanti tidak masuk dalam daftar pemangkasan, walau hanya mendapat alokasi US$156,6 juta yang mana kurang dari setengah dari yang direncanakan NASA sebelumnya.

Anggaran ini juga mengusulkan pemangkasan jumlah tenaga kerja NASA dari 17.391 menjadi 11.853 orang atau ada penurunan sekitar 32%. 

Selain itu, Kantor Keterlibatan STEM NASA akan dihapus dengan alasan bahwa NASA akan tetap mampu menginspirasi generasi masa depan lewat misi-misinya.  

Menurut The Planetary Society, kebijakan ini merupakan ancaman besar yang bisa “mematikan” salah satu aktivitas NASA yang paling penting, paling berhasil, dan paling banyak mendapat dukungan publik, yaitu program sainsnya.

“Penghancuran sumber daya NASA secara radikal dan cepat akan mengurangi produktivitas, mengancam hilangnya pengetahuan institusional, dan menciptakan ketidakpastian ekonomi bagi industri nasional,” tulis The Planetary Society. 

Selain pemangkasan program sains, anggaran tersebut juga mengonfirmasi pembatalan proyek stasiun luar angkasa Gateway yang akan mengorbit Bulan, serta penghentian roket Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion setelah misi Artemis 3 yakni pendaratan berawak ke Bulan yang ditargetkan pada 2027. 

Sebagai gantinya, pemerintah akan mengandalkan kendaraan swasta melalui program baru bertajuk “Commercial Moon to Mars (M2M) Infrastructure and Transportation Program” dengan alokasi dana sebesar US$864 juta.

Namun demikian, rencana ini masih berupa proposal dan belum memiliki kekuatan hukum hingga disetujui oleh Kongres. The Planetary Society menilai anggaran ini tidak akan disetujui karena kemungkinan besar akan langsung ditolak begitu sampai di Kongres.

“Kami melihat anggaran ini sebagai sesuatu yang sudah mati saat tiba di Kongres,” ungkap The Planetary Society.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper