Nilai Pasar ERP Tembus Rp4.015 Triliun, Ini 5 Tren Pemanfaatannya di Global

Redaksi
Rabu, 30 Juli 2025 | 20:38 WIB
Ilustrasi sistem ERP
Ilustrasi sistem ERP
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) kini telah berkembang jauh dari sekadar alat manajemen akuntansi dan sumber daya perusahaan. Diproyeksikan sebanyak 1,4 juta perusahaan akan mengalokasikan lebih dari US$183 miliar atau Rp4.015 triliun untuk solusi ERP dalam setahun ke depan. Berikut 5 tren ERP di dunia pada 2025

Secara sederhana, ERP adalah sistem perangkat lunak (software) yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sistem ini membantu menyederhanakan dan mengotomatisasi alur kerja, meningkatkan efisiensi, dan memberikan visibilitas yang lebih baik atas seluruh operasi bisnis. 

ERP mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan proses bisnis, mengurangi pekerjaan manual, dan meningkatkan efisiensi.
Dalam perkembangannya, sistem ERP dibagi kedalam beberapa jenis seperti ERP on-premise (diinstal dan dijalankan di server perusahaan), ERP berbasis cloud (dioperasikan di server pihak ketiga), dan ERP hybrid (kombinasi keduanya).

Berikut 5 tren penerapan ERP dilansir dari Oracle NetSuite, Rabu (30/7/2025):

1. Dominasi Cloud ERP

Seiring meningkatnya adopsi model kerja remote dan perluasan operasional lintas wilayah, ERP berbasis cloud kini menjadi pilihan utama. Cloud ERP memberi perusahaan kemudahan dalam implementasi, pengurangan biaya TI, dan fleksibilitas tinggi dalam menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan. 

Pasar ERP cloud diproyeksikan tumbuh dari US$72,2 miliar pada 2023 menjadi US$130,5 miliar pada 2028, menunjukkan percepatan migrasi dari sistem on-premises menuju cloud. Selain itu, cloud ERP kini memainkan peran utama dalam mendukung edge computing, yang meningkatkan kecepatan dan keamanan pemrosesan data terdistribusi.

2. Strategi Two-Tier ERP

Model ERP dua tingkat (two-tier) akan digandrungi karena memberikan solusi lebih fleksibel bagi perusahaan yang memiliki berbagai unit bisnis dengan kebutuhan berbeda. 

Dengan pendekatan ini, kantor pusat tetap menggunakan sistem ERP utama (tier 1), sementara cabang atau anak usaha menggunakan sistem ERP kedua (tier 2) yang lebih ringan dan fleksibel, sering kali berbasis cloud. Strategi ini memungkinkan penghematan biaya, kemudahan integrasi, dan responsivitas lebih tinggi terhadap kebutuhan unit kecil atau pasar regional.

3. Integrasi Teknologi Lanjutan

Sistem ERP semakin terhubung dengan teknologi baru untuk mendukung proses bisnis yang lebih cerdas dan otomatis. Beberapa contoh penerapannya ke depan antara lain seperti IoT ERP untuk pemantauan kondisi mesin secara real-time untuk menghindari downtime, ERP Robot otomatisasi gudang, hingga ERP E-Commerce untuk sinkronisasi transaksi, pengelolaan stok dan pengiriman secara terintegrasi.

Integrasi ini mendongkrak efisiensi lintas proses dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

4. ERP Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML)

AI dan machine learning telah menjadi bagian integral dari ERP. Sistem ini mampu memprediksi permintaan dengan lebih akurat, mengotomatisasi tugas repetitif, memberikan saran berbasis data historis dan mendeteksi anomali keuangan secara otomatis. 

Chatbot berbasis AI juga mulai diterapkan sebagai interface bantu pengguna, menjawab pertanyaan dalam konteks pesanan, pelanggan, hingga stok barang secara real-time.

Akses dari Smartphone ...

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami