Bisnis.com, JAKARTA— SoftBank dilaporkan melakukan investasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp32,4 triliun di Intel. Langkah ini disebut sebagai komitmen untuk memperkuat teknologi canggih dan industri semikonduktor di Amerika Serikat.
Melansir laman Tech Crunch pada Selasa (19/8/2025) kesepakatan tersebut diumumkan pada Senin (waktu setempat) setelah pasar ditutup. SoftBank akan membeli saham biasa Intel dengan harga US$23 per lembar atau sekitar Rp372.554.
Saham Intel yang ditutup di level US$23,66 per lembar langsung melonjak lebih dari 5% pada perdagangan setelah jam bursa.
Ketua sekaligus CEO SoftBank Group, Masayoshi Son, mengatakan investasi strategis ini mencerminkan keyakinan manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih di AS akan terus berkembang.
“Investasi strategis ini mencerminkan keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor canggih akan semakin berkembang di Amerika Serikat, dengan Intel memainkan peran penting,” kata Masayoshi.
Bagi Intel, suntikan modal ini menjadi validasi penting setelah dalam beberapa tahun terakhir posisinya kalah bersinar dibandingkan pesaing seperti Nvidia. Investasi ini juga menegaskan minat baru SoftBank di pasar AS, khususnya pada chip untuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Belum lama ini, SoftBank juga membeli pabrik milik Foxconn di Lordstown, Ohio, yang akan dialihfungsikan menjadi pusat data AI.
Di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan, Intel tengah melakukan restrukturisasi untuk merampingkan bisnis semikonduktor dan fokus pada portofolio inti, yaitu klien serta pusat data.
Pada musim panas tahun ini, Intel menutup divisi arsitektur otomotif dan memberhentikan sebagian besar karyawannya. Perusahaan juga berencana memangkas tenaga kerja di divisi Intel Foundry sebesar 15–20%.
Tan sendiri harus menghadapi tekanan politik dalam beberapa pekan terakhir setelah Presiden Donald Trump meminta dirinya mundur dengan tuduhan konflik kepentingan.
Selain itu, pemerintahan Trump juga dikabarkan sempat membahas rencana untuk mengambil porsi kepemilikan di Intel.
Kesepakatan antara SoftBank dan Intel ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah AS mengancam akan mengenakan tarif baru pada chip semikonduktor impor sebagai bagian dari strategi meningkatkan produksi dalam negeri.