Bisnis.com, JAKARTA— Pengembang game lokal asal Bandung, Agate International, mengungkapkan keinginannya untuk membuat game yang ramah anak.
CEO Agate International, Shieny Aprilia mengakui saat ini Agate memang belum banyak menggarap gim untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. Namun, rencana itu sudah masuk dalam pipeline pengembangan.
“Cuman di bawah 13 sih memang kami belum terlalu ada. Saat ini sekarang lagi digodok juga sih game yang memang khusus untuk anak-anak gitu,” kata Shieny ditemui usai acara Digital Transformation Summit 2025 (DTS) di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).
Baca Juga Agate Bicara Soal Prospek Industri Gim Lokal Saat Digitalisasi Tak Jadi Prioritas RAPBN 2026 |
---|
Shieny mengungkapkan pentingnya sistem rating gim yang sesuai agar anak tidak terpapar konten di luar batas usianya. Dia mengatakan pihaknya selalu mematuhi sistem rating gim di negara tempat gim dirilis.
Saat ini, game buatan Agate sebagian besar ditujukan untuk pemain berusia 13 tahun ke atas. Shieny menekankan, perhatian terhadap isu gim ramah anak bukan semata urusan bisnis, melainkan juga bagian dari tanggung jawab moral.
“Tapi sangat concern juga sih ke situ [isu game tidak ramah anak]. Karena kan itu tanggung jawab moral juga ya. Saya juga orang tua gitu kan. Saya juga engga mau anak saya main game yang enggak sesuai umur sih gitu,” katanya.
Agate mengungkap rencana pengembangan game ramah anak setelah ramai pemberitaan soal Roblox. Game Roblox sempat menjadi sorotan lantaran dinilai berbahaya bagi anak. Bahkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sempat mengimbau agar anak-anak menghindari permainan yang dinilai tidak mendidik, termasuk yang mengandung unsur kekerasan, termasuk Roblox.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga meminta pengembang game Roblox untuk memperbaiki sistem dalam platform-nya agar sesuai dengan aturan perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.