BISNIS.COM, JAKARTA—Pasar analisis big data diyakini akan tumbuh beberapa tahun ke depan. Hal yang sama juga diperkirakan terjadi pada analisis data kesehatan.
Menurut lembaga riset Markets and Markets pasar analisis data kesehatan dunia dari 2012 ke 2017 diperkirakan tumbuh 23,7% (compound annual growth rate). Pertumbuhan itu analisis prediktif yang tumbuh pesat di Amerika Serikat dan kawasan Asia.
Dalam laporan yang dipublikasikan belum lama ini Markets and Markets menyebutkan pemain besar di bidang ini masih didominasi perusahaan Amerika seperti Verisk, Medai, MedeAnalytics, Optum Health, Truven Health, McKesson, Cerner, IBM serta Oracle.
Pencapaian return on investment (ROI) yang berada di kisaran 5 tahun dari 10% hingga 1.000% menjadi salah satu pendukung dalam ranah bisnis analisis. Pertumbuhan terbesar terjadi di Amerika Serikat di mana bisnis analisis kesehatan tumbuh paling besar dibanding bisnis kesehatan berbasis teknologi informasi lainnya. Posisi kedua diduduki Eropa karena pertumbuhan di bidang ini sempat terhambat lantaran krisis ekonomi.
Pasar Asia di bidang ini dianggap masih baru. Meski begitu peningkatan inisiatif bisnis dan outsourcing diperkirakan bakal memicu pertumbuhan pasar analisis kesehatan di Asia. Pemanfaatan analisis kesehatan di Australia Selandia Baru justru dianggap sudah maju dan dapat menjadi contoh negara lain.
Sistem analisis kesehatan digunakan untuk mempelajari pola historis data untuk memprediksi dan meningkatkan kinerja operasional. Sistem itu dapat digunakan di bidang kesehatan maupun di ranah bisnis.
Analisis kesehatan dibagi dalam dua tipe yakno analisis real time dan analisis batch. Analisis real time dapat membantu pengambilan keputusan seperti saran atas kasus tertentu sementara analisis batch digunakan untuk mengevaluasi data pasien guna menyusun model prediksi dan pengendalian biaya.